ASIATODAY.ID, BEIJING – Wabah virus corona tipe Novel Coronavirus (2019-nCoV) di China terus menelan korban jiwa.
Melansir AFP, Komisi Kesehatan Nasional China mencatat angka kematian per hari ini, Selasa (11/2/2020) bertambah 103 orang, yang menjadikan totalnya 1.011 jiwa.
Jumlah 103 orang yang tewas merupakan yang tertinggi dalam hitungan satu hari sejak virus corona nCoV pertama kali muncul akhir tahun lalu.
Lonjakan kematian terjadi usai Presiden China Xi Jinping menyerukan adanya langkah-langkah yang lebih tegas untuk menanggulangi wabah corona.
Pernyataan Xi disampaikan saat dirinya mengunjungi sebuah rumah sakit di Beijing yang menangani pasien corona. Mengenakan masker, Xi menjalani pemeriksaan kesehatan saat menemui staf medis dan pasien corona.
Saat mengunjungi rumah sakit, Xi mengatakan bahwa situasi di pusat penyebaran virus corona, yakni provinsi Hubei, “masih sangat parah.” Ia meminta agar sejumlah langkah-langkah yang lebih tegas dan tepat dapat segera diambil untuk menekan penyebaran virus corona.
Xi cenderung tidak terlalu sering muncul ke publik sejak virus corona mulai mewabah. Saat ia memutuskan muncul, infeksi corona telah mencapai lebih dari 42 ribu kasus.
Ia telah menunjuk Perdana Menteri Li Keqiang untuk memimpin upaya penanggulangan wabah virus corona di China. PM Li telah mengunjungi Wuhan, ibu kota provinsi Hubei, bulan lalu.
Senin kemarin, Xi bertemu sejumlah dokter di rumah sakit Beijing. Ia melihat perawatan terhadap sejumlah pasien dan berbicara via sambungan video kepada para dokter di Wuhan.
Ia kemudian mengunjungi sebuah permukiman warga di Beijing untuk “menginvestigasi dan memandu” upaya menanggulangi wabah virus corona.
Tayangan video memperlihatkan Xi menjalani pemeriksaan temperatur tubuh, kemudian berbicara dengan sejumlah pekerja dan melambaikan tangan ke warga yang melihat dari jendela apartemen.
Wabah corona telah memicu penutupan sejumlah kota di seantero China, terutama Wuhan. Virus ini juga telah bermunculan di puluhan negara, dengan dua kematian di luar China, yakni di Filipina dan Hong Kong. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post