ASIATODAY.ID, BEIJING – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan dukungan kepada China untuk mulai memberikan vaksin Covid-19 eksperimental kepada setiap orang saat uji klinis masih berlangsung.
Menurut pejabat Komisi Kesehatan Nasional China, Zheng Zhongwei, China telah meluncurkan program daruratnya pada Juli, setelah berkomunikasi dengan WHO pada akhir Juni.
Ratusan ribu pekerja esensial dan kelompok terbatas lainnya yang dianggap berisiko tinggi telah diberi vaksin, meskipun kemanjuran dan keamanannya belum sepenuhnya ditetapkan karena uji klinis Fase 3 belum lengkap.
“Pada akhir Juni, Dewan Negara China menyetujui rencana program penggunaan darurat vaksin COVID-19,” kata Zheng dalam konferensi pers, dikutip CNA, Jumat (25/9/2020).
“Setelah disetujui pada 29 Juni, kami melakukan komunikasi dengan perwakilan terkait dari Kantor WHO di China dan mendapat dukungan serta pengertian dari WHO,” kata Zheng.
Perwakilan WHO di China tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan mengatakan di Jenewa bulan ini bahwa otoritas pengatur nasional dapat menyetujui penggunaan produk medis dalam yurisdiksi mereka sendiri dalam situasi darurat saat ini, tetapi menggambarkannya sebagai “solusi sementara”.
“Solusi jangka panjang terletak pada penyelesaian uji coba Fase 3,” kata pejabat WHO.
Beijing belum secara terbuka merilis rincian lengkap dari program penggunaan vaksin daruratnya.
Setidaknya tiga kandidat vaksinasi, termasuk dua yang dikembangkan oleh China National Biotec Group (CNBG) yang didukung negara dan satu dari Sinovac Biotech, semuanya dalam uji coba Tahap 3 di luar negeri, termasuk dalam program penggunaan darurat.
Vaksin eksperimental keempat yang dikembangkan oleh CanSino Biologics telah disetujui untuk digunakan di militer China pada bulan Juni.
Dukung Vaksin China
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan pengembangan vaksin virus corona (Covid-19) asal China telah selesai dan cukup efektif untuk menyelesaikan pandemi.
Kepala Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan mengungkapkan vaksin asal China merupakan satu dari 7 kandidat vaksin Covid-19 di dunia. Dia berharap vaksin ini efektif mengakhiri pandemi.
“WHO siap memastikan akses yang adil terhadap penyebaran vaksin Covid-19 secara global. Ini cara yang tercepat untuk mengakhiri pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi global,” ungkapnya dalam laporan China CGTN, dikutip Jumat (25/9/2020).
Swaminathan mengungkapkan vaksin asal China yang telah teruji secara klinis bisa mewujudkan harapan dan tujuan global.
Saat ini, ada dua vaksin virus corona yang dikembangkan oleh perusahaan obat negara China sedang dinilai untuk mendapatkan persetujuan bersyarat, yang akan memperbolehkan pemberian kepada masyarakat umum.
Wakil Presiden China National Biotech Group (CNBG) Zhang Yuntao mengatakan bahwa vaksin dua dosisnya sedang ditinjau untuk persetujuan bersyarat dari regulator obat negara. Jika mendapat lampu hijau, vaksin akan tersedia dengan harga 600 Yuan atau sekitar Rp1,3 juta untuk dua dosis.
“Saya yakin vaksin kemungkinan besar akan diluncurkan pada akhir tahun ini, tetapi masih belum ada kepastian. Jika vaksin disetujui maka akan bersyarat dan bertujuan untuk imunisasi universal,” katanya. (ATN)
Discussion about this post