ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sejumlah negara di Asia Tenggara telah melonggarkan lockdown secara bertahap.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memandang, untuk memerangi virus ini, tidak ada salahnya mengacu pada epidemiologi lokal.
Menurut Direktur Regional WHO Asia Tenggara Poonam Khetrapal Singh, negara-negara di kawasan harus bisa membuat penilaian yang cermat serta mampu mengambil langkah tindakan berdasarkan bukti di lapangan dengan tetap berfokus pada pemulihan kesehatan masyarakat.
“Fokusnya harus pada epidemiologi lokal Covid-19, untuk mengidentifikasi hot-spot dan klaster, serta kapasitas sistem dan responden untuk menemukan, mengisolasi, merawat dan mengkarantina kasus,”kata Singh melalui keterangan pers, Sabtu (16/5/2020).
Diketahui, Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengkonfirmasi kasus corona (Covid-19) pada 13 Januari lalu.
Namun dibanding dengan negara-negara lain di dunia, Asia Tenggara boleh dibilang lebih mampu untuk menekan jumlah kasus tetap rendah. Hal itu berkat langkah awal yang cukup responsif dari negara-negara tetangga termasuk pemberlakuan pembatasan fisik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Dengan negara-negara sekarang bersiap untuk transisi menuju ‘normal baru’ di mana kehidupan sosial dan ekonomi dapat berfungsi, melanjutkan pendekatan seluruh pemerintah dan seluruh masyarakat akan menjadi langkah penting,” lanjut Singh.
Hingga 15 Mei, Asia Tenggara mencatat setidaknya 122 ribu kasus corona dan 4.000 angka kematian. Negara-negara di kawasan memiliki skenario penularan yang beragam, dengan kasus yang semakin meningkat.
Adapun dalam setiap skenario penularan, langkah-langkah inti kesehatan masyarakat yang dilakukan adalah dengan melakukan deteksi secepat mungkin, tes, isolasi, memberikan perawatan serta tracing terhadap orang-orang yang telah berkontak dengan pasien.
Langkah-langkah semacam ini, menurutnya perlu untuk ditingkatkan agar mampu terus bergerak maju .
Pada masa mendatang, semua upaya harus dilakukan untuk mengendalikan dan menekan penyebaran Covid-19. Selain itu juga penting untuk memperkuat dan memelihara layanan kesehatan, serta saling mendukung untuk tetap aman dan sehat.
“Kita berada dalam situasi ini untuk jangka panjang,” pungkasnya. (ATN)
Discussion about this post