ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia mengajak Vietnam kolaborasi di sektor kelautan dan perikanan, salah satunya dalam budidaya lobster.
Vietnam termasuk salah satu negara di Asia Tenggara yang dinilai memiliki pengalaman dan keberhasilan dalam budidaya lobster, khususnya dalam teknologi pembesaran lobster.
Rencana untuk mengajak Vietnam kolaborasi terungkap saat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono bertemu dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi, di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta (3/2/2021).
Menurut Menteri Trenggono, upaya Indonesia untuk memajukan budidaya lobster, relevan dengan apa yang telah dilakukan oleh Vietnam.
Ia berharap, dengan kolaborasi ini, Indonesia dapat meningkatkan ekspor dari hasil sumber daya perikanan yang telah dibudidayakan.
Menteri Trenggono yakin dengan kemiripan yang dimiliki serta hubungan baik yang terjalin antara Indonesia dan Vietnam sejak lama, kedua negara ini bisa bekerja sama dengan baik, khususnya dalam memajukan sektor perikanan.
“Kita bisa berkolaborasi. Indonesia dan Vietnam kan sudah memiliki hubungan baik sejak lama. Kita juga memiliki jalur geografi yang hampir mirip. Kita bisa barengan,“ ujar Menteri Trenggono, dikutip Jumat (5/2/2021).
Tidak hanya dalam sektor budidaya, Dia berharap dapat bersinergi untuk bidang pengolahan produk perikanan. Harapannya, ke depannya Indonesia dan Vietnam dapat selalu menjalin sinergi yang saling menguntungkan, khususnya dalam produk unggulan perikanan masing-masing.
“Sehingga dapat menjadi salah satu negara ASEAN yang berkontribusi terhadap penyediaan pangan dunia,” imbuhnya.
Denny sebagai Duta Besar RI untuk Vietnam, menyambut baik rencana dari Menteri Trenggono untuk menjalin kerja sama antara Indonesia dan Vietnam.
Menurutnya, potensi kelautan dan perikanan Indonesia sangat kaya dan masih dapat dieksplor lebih dalam, khususnya dalam peningkatan kerja sama kedua negara.
“Kita berharap kerja sama Indonesia dan Vietnam ke depannya bisa lebih kuat, khususnya dalam sektor kelautan dan perikanan,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post