ASIATODAY.ID, PALANGKARAYA – Ikan Cupang dari Indonesia kini makin diburu oleh pasar Asia.
Di tengah pandemi Covid-19, sepanjang 2020 ikan dengan nama latin ‘betta” ini menjadi salah satu ikan favorit bagi pecinta ikan hias. Tak hanya di dalam negeri, ikan cupang Indonesia juga diburu oleh kolektor dari luar negeri.
Salah satu yang paling dicari seperti ikan cupang dari ‘Bumi Tambun Bungai’ yang sudah menjangkau Jepang, Singapura dan Malaysia.
“Ikan cupang menjadi salah satu komoditas ekspor. Di Asia, ada 3 negara yang menjadi tujuan ekspor ikan cupang hias dari Kalteng, yaitu Jepang, Singapura dan Malaysia,” kata Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Iromo, dikutip Jumat (5/2/2021).
Ikan cupang memiliki bentuk dan karakter yang unik, serta cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Hal ini menjadi daya tarik bagi orang yang merawatnya.
Ikan ini sangat digemari beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan Vietnam.
Berdasarkan data perlintasan KIPM, Iromo menyebut sekitar 631 ekor ikan cupang telah diekspor.
“Ekspor ikan cupang ada 631 selama 2020,” sambungnya.
Selain cupang, Iromo memastikan KIPM juga mengekspor sejumlah ikan hias lain seperti toman kembang, red fire eel, botia, buntal, julung-julung, snake head, sepat mutiara, seluang, khulliload, spotted fire eel, tiger fish, pari, snakeskin barb, puhing, green tiger loach,betutu, dan flying fox.
Menurutnya, Kalteng masih memiliki segudang potensi dari komoditas lain untuk diekspor. Kendati demikian, dia berharap ikan-ikan tersebut juga perlu dijaga agar keberlajutannya tetap terjamin sekaligus agar ekonomi masyarakat terus bergeliat.
“Potensinya banyak, perlu juga dipikirkan untuk keberlangsungan pelestariannya,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post