ASIATODAY.ID, JAKARTA – Langkah Presiden Jokowi menunjuk Arifin Tasrif sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kabinet Indonesia Maju, menggantikan Ignasius Jonan disambut positif berbagai kalangan.
Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengaku, Arifin sebagai sahabat lamanya. Dia optimistis kepemimpinan Arifin dengan latar belakang profesional mampu membenahi persoalan-persoalan di sektor migas.
“Dia profesional yang sudah terbukti. Pak Arifin kan tumbuh di industri petrokimia jadi mungkin sangat penting bagi sektor ini,” terang Hilmi di kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2019).
Pada kesempatan itu, Hilmi menggarisbawahi beberapa isu yang perlu ditangani Arifin. Pertama, terkait iklim investasi di sektor minyak dan gas (migas) yang perlu dibenahi. Menurutnya, realisasi investasi migas perlu ditingkatkan untuk menambah cadangan dan produksi dalam negeri.
Selain itu untuk meningkatkan cadangan dan produksi migas, penggunaan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) perlu dievaluasi karena hingga saat ini belum memberikan hasil yang optimal. Misalnya saja, harus ada fiskal term di masing-masing lapangan migas dan tidak menyamaratakan perlakuan untuk setiap lapangan.
Kedua, yang tidak kalah krusial yakni transisi energi menuju energi terbarukan. Hilmi berharap realisasi hal ini tidak hanya pertimbangan bisnis semata, tetapi juga harus ada terobosan.
“Salah satu karakteristik dari renewable energy ini investasi awalnya tinggi, tapi feedstock-nya kan gratis. Ada sinar matahari, angin, geotermal. Jadi sistem tarifnya harus jelas jangan konvensional. Harus kreatif, misalnya tinggi di awal tapi ke depannya turun,” jelas dia.
Hilmi mengungkapkan, sebenarnya ia pernah menyampaikan pada menteri sebelumnya, yakni Ignasius Jonan terkait hal tersebut. Namun, belum ditindaklanjuti. Ia berharap agar ke depan hal ini bisa direalisasikan Arifin.(AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post