ASIATODAY.ID, JAKARTA – Japan Bank for International Cooperation (JBIC) tertarik membiayai pembangunan Indonesia dalam bentuk Dana Abadi (Sovereign Wealth Fund/ SWF). Skema yang sama diterapkan pada investasi dari Uni Emirat Arab.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, investasi tersebut menyangkut program perumahan, pembangunan infrastruktur, serta hilirisasi sektor manufaktur. Minat JBIC itu diutarakan saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (3/12/2019).
“Presiden tadi menerima gubernur JBIC Maeda dan membahas JBIC yang tertarik pembangunan di Indonesia,” ujar Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, dikutip keterangan tertulis setkab, Rabu (4/12/2019).
Sri Mulyani belum bisa menerka nilai investasi yang akan ditanamkan JBIC tersebut, namun ia memastikan investasi Jepang ke Indonesia sangat fleksibel tergantung kebutuhan pemerintah terhadap pembiayaan pembangunan.
“Kebutuhan investasi Indonesia yang besar mereka anggap sebagai salah satu negara prioritas dan destinasi. Mereka kan sudah cukup lama di sini,” jelasnya.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan skema dana abadi Jepang akan digabung dengan investasi dari Amerika Serikat (AS). Nilai investasi itu nantinya akan disampaikan oleh Presiden.
“Kita bikin soverign wealth fund antara Indonesia dengan Jepang dan Amerika,” jelasnya.
Menurutnya, skema investasi lewat dana abadi yang ditawarkan Indonesia sudah diterapkan sejak lama di Singapura, India, Mesir, Rusia, Arab, Tiongkok hingga Jepang. Karena itu, pemerintah menggunakan skema tersebut demi mengejar ketertinggalan dari segi pendanaan asing.
“Kita saja yang belum punya. Jadi sekarang kita ngejar ketertinggalan itu untuk pendanaan-pendanaan dalam berbagai proyek,” tandasnya. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post