ASIATODAY.ID, BERLIN – Sejak bulan Maret, seluruh kapal pesiar Jerman terpaksa menghentikan operasi pelayarannya akibat pandemi virus korona (covid-19).
Keputusan ini berdampak pada penghentian sebagian besar kru, terutama mereka yang memang sudah atau akan habis masa kontrak kerjanya.
Dampak ini sejak awal sudah diantisipasi oleh Perwakilan RI di Jerman. Untuk itu, koordinasi dengan Pemerintah Federal Jerman, Pemerintah Negara Bagian dan perusahaan kapal pesiar dilakukan intensif. Alhasil, sudah 1477 WNI kru kapal pesiar Jerman yang dipulangkan ke Indonesia selama sebulan terakhir.
Dalam kurun waktu dua hari, yakni tanggal 10 dan 11 Mei, sebanyak 1062 WNI kru kapal pesiar Jerman telah diterbangkan ke Tanah Air.
Tiga pesawat disewa oleh TUI Cruises untuk 821 kru kapal Mein Schiff 3 (MS-3), dan terbagi dalam tiga penerbangan. Penerbangan pertama, Air Eropa AEA722 untuk 295 kru, berangkat pada Minggu 10 Mei pukul 20.00 dari Hamburg dan tiba di Jakarta hari Senin, 11 Mei pukul 15.35.
Pesawat kedua, TUI Fly TB 8331, mengangkut 242 kru Senin 11 Mei dari Hamburg ke Denpasar dan dijadwalkan tiba hari ini, Selasa 12 Mei pukul 10.50 WITA. Di hari yang sama, pesawat ketiga TUI Fly TB 8451 membawa 284 kru dari Hamburg yang juga dijadwalkan tiba Selasa ini pukul 10.00 WIB di Jakarta.
Sementara pihak AIDA Cruises menyewa satu pesawat Condor dengan nomor penerbangan DE8536 untuk mengangkut 241 kru kapal AIDAmar dan AIDAblu. Pesawat ini berangkat dari Bandara Frankfurt hari Senin 11 Mei pukul 16.20 dan direncanakan tiba di Jakarta siang ini pukul 12.50.
Dalam keterangan tertulis KBRI Berlin, Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno menegaskan bahwa pemulangan melalui empat pesawat sewaan ini, tercatat 1477 ABK WNI pesiar Jerman sudah dipulangkan ke Indonesia dalam satu bulan terakhir. Seluruh kru dinyatakan bebas covid-19 karena telah dua kali melakukan tes.
Kru kapal MS-3 jumlahnya paling banyak karena merupakan gabungan dari 3 kapal, yaitu Mein Schiff 1, Mein Schiff 2, Mein Schiff 3 dan Mein Schiff Herz.
Seperti pemulangan-pemulangan sebelumnya, terdapat persyaratan dan biaya yang harus dipenuhi perusahaan sebelum keberangakatan. Salah satunya syaratnya adalah, perusahaan diwajibkan melakukan tes covid-19 terhadap seluruh kru.
Untuk pengaturan teknis, perusahaan juga harus mengajukan flight clearance untuk pesawat sewaan dan mempersiapkan kendaraan kru dari bandara di Indonesia ke daerah masing-masing.
Pihak Perwakilan RI di Jerman, yakni KBRI Berlin, KJRI Frankfurt, dan KJRI Hamburg, bersinergi dalam memfasiltasi pemulangan ini. Selain fungsi Protokol dan Konsuler di masing-masing Perwakilan, unsur Atase Imigrasi, Atase Polisi, Atase Pertahanan, dan Atase BIN di KBRI Berlin juga berkoordinasi untuk memastikan kelancaran penanganan setelah para kru tiba di Indonesia.
ABK WNI kru kapal pesiar Jerman menyambut baik keputusan perusahaan untuk memulangkan stafnya. Menurut mereka, hal tersebut lebih baik dari pada tetap tinggal di tengah laut tanpa kegiatan karena tidak adanya tamu kapal. Setelah kondisi kembali normal, mereka yakin akan bisa kembali bekerja di perusahaan tersebut.
Para ABK WNI juga menyebutkan bahwa sebelum dipulangkan, mereka telah menjalani dua kali swab test. Mereka yang sudah dites pada kali pertama diisolasi khusus dan dipisahkan dari kru yang belum menjalani tes.
“Sebelum pulang kita kembali dites, dan Alhamdulillah semua negatif covid-19,” terang salah satu ABK WNI asal Jakarta, Mega Tri Wahyu.
“Kita boleh makan di restoran yang memang khusus diperuntukkan bagi mereka yang sudah dites swab dan dinyatakan negatif. Kita tidak diperbolehkan berbaur dan bergabung dengan kru yang belum dites,” ujar Mega.
Hal serupa juga disebutkan Heriyanto Nahidin asal Bangkalan Madura. Dua bulan berada di tengah laut, pihak perusahaan rutin memantau kondisi para kru. Heriyanto juga menyampaikan kegembiraannya dan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu kepulangannya ke Indonesia.
“Terima kasih untuk semua Perwakilan RI yang ada di Jerman, juga untuk TUI Cruises dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Saya bahagia sekali. Sebentar lagi saya akan bertemu istri, anak, orang tua dan keluarga lainnya. Saya akan langsung melakukan isolasi mandiri setelah sampai di rumah. Meski saya tahu saya negatif, saya pasti itu harus saya lakukan,” tandas Heriyanto. (AT Network)
Discussion about this post