ASIATODAY.ID, BATAM – Sebanyak 27 perusahaan yang beraktivitas di Batam, Kepulauan Riau dilaporkan tutup selama semester I-2019. Sedikitnya 900 orang terpaksa harus kehilangan pekerjaan.
“Total dari awal tahun sampai Juni 2019 ada 27 perusahaan tutup, sekitar 900 orang kehilangan pekerjaan,” terang Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Rudi Sakyakirti usai pembukaan program magang di Jepang, Senin (26/8/2019).
Dikatakan, data itu belum mencakup dampak rencana penutupan PT Foster Elektronik Indonesia dan PT Unisem. Dua perusahaan dengan jumlah pekerja 1.000 orang lebih itu dikabarkan akan tutup tahun ini dan tahun depan.
“Foster belum termasuk, karena laporannya belum disampaikan ke kami,” kata dia.
Walau demikian kata Rudi, jumlah pemutusan hubungan kerja akibat penutupan perusahaan dalam tahun ini kemungkinan lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut data Dinas Tenaga Kerja, tahun 2018 ada 60 perusahaan yang tutup dan mengakibatkan ribuan orang kehilangan pekerjaan.
Ia menjelaskan pula bahwa selain ada perusahaan yang berhenti operasi, ada banyak perusahaan baru yang menanam modal dan mengembangkan usaha di Batam tahun ini. Satu di antaranya PT Pegatron di Kawasan Industri Batamindo.
“Perusahaan yang tutup banyak, yang buka juga banyak,” ujarnya.
PT Pegatron sudah melapor ke Dinas Tenaga Kerja bahwa akan menerima 300 tenaga kerja baru sambil menunggu datangnya peralatan. Hingga akhir tahun ini, perusahaan membutuhkan 800 tenaga kerja lagi.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam Rafki Rasyid membenarkan bahwa meski perusahaan yang tutup cukup banyak, namun, banyak pula usaha-usaha baru yang dibuka di kota yang berseberangan dengan Singapura itu.
Menurut dia, alasan perusahaan menghentikan operasi antara lain upah pekerja di Batam yang sudah tidak lagi kompetitif jika dibandingkan dengan Asia lain seperti Myanmar. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post