• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

NTT Memainkan Peran Kunci Jadi Kekuatan Baru di Kawasan Pasifik

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
December 12, 2020
in News
3 min read
0
Indonesia Persiapkan Labuan Bajo Jadi Lokasi KTT APEC

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
63 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon memandang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ke depan bisa memainkan peran kunci sebagai pusat kekuatan di kawasan Pasifik. Pasalnya, NTT memiliki posisi tawar yang sangat strategis.

“Sudah sangat tepat, NTT ini harus menjadi salah satu pusat kekuatan dari Kawasan Pasifik yang strategis dari berbagai macam sisi. Misalnya dari sisi renewable energy, ada potensi angin dan matahari yang bisa dimanfaatkan, kemudian juga dari sektor pertanian dan pangan,” kata Fadli, saat memimpin kunjungan kerja Tim Panja Kerja Sama Kawasan Pasifik (KSKP) di Kupang, NTT, Rabu (9/12/2020).

Menurut Fadli, melalui kerja sama dengan negara-negara di kawasan Pasifik juga bisa meredam terkait dengan berbagai macam isu yang mungkin tidak bersahabat dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

RelatedPosts

Kedubes AS di Indonesia Peringati Pertempuran Selat Sunda

Misi Damai di Indo Pasifik, Prancis Kirim Lagi Kapal Perang ke Laut China Selatan

Myanmar Kian Membara, 20 Demonstran Terluka Ditembaki Pasukan Keamanan

Jepang Akhiri Status Darurat Covid-19, Pejalan Kaki Meningkat

Picu Kontroversi, Investasi Sektor Miras di Indonesia Akhirnya Dicabut

“Kita ketahui bersama, ada satu negara atau bahkan beberapa negara yang mungkin tidak memahami bagaimana konteks seperti di wilayah Papua. Dengan mengeliminasi kesalahpahaman inilah, kita bisa menjangkau lebih jauh kerja sama. Kalau kami tentunya di DPR akan menempuh diplomasi antar parlemen dengan negara lain,” imbuhnya.

Agar lebih konkret, kedepan perlu dibangun diplomasi dengan negara-negara kawasan Pasifik, mulai dari diplomasi kebudayaan, ekonomi, sosial dan diplomasi parlemen dari sisi DPR RI, misalnya dengan mengadakan Indonesia – Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) di NTT.

“Kita berharap nanti tahun depan bisa menyelenggarakan sidang IPPP yang merupakan sidang parlemen Indonesia dengan negara-negara Pasifik Selatan. Semoga bisa diselenggarakan di sini (NTT), karena sidang pertama sudah berlangsung di Jakarta dengan mengundang 16 ketua perlemen di negara-negara Pasifik dan mereka hadir,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana mendorong kepada Pemerintah Pusat untuk meningkatkan infrastrukutur di kawasan Indonesia Timur, termasuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) agar menjadi ‘halaman depan’ Indonesia. Sehingga kawasan Indonesia Timur tidak lagi menjadi halaman belakang, atau biasa disebut daerah tertinggal, terdepan dan terluar Indonesia (3T).

“Maka harus dibangun menjadi wilayah termaju dan diberikan peningkatan infrastruktur yang maksimal. Karena kedepan, pada saat bergeraknya perekonomian global di kawasan pasifik, kita tidak hanya menjadi penonton. Indonesia justru harus menjadi ujung tombak, pelaku dan penentu kebijakan. Jangan sampai dicuri oleh negara lain seperti New Zealand, Australia atau bahkan Jepang juga Korsel,” ujar Putu.

Menurutnya, Indonesia adalah negara yang terdekat dengan kawasan pasifik, untuk itu mulai dari sekarang harus bisa memposisikan diri dengan membangun strategi yang komprehensif agar menjadi pelaku utama dalam bidang politik, pertahanan dan keamanan maupun dalam bidang ekonomi di kasawan pasifik.

“Kita harus masuk (membangun-red) Indonesia Timur dulu, baru masuk kemudian ke kawasan pasifik. Bayangkan kekuatan dan potensi kita, rumpun melanesia di negara kita pun terbesar di antara negara-negara pasifik. Penduduk mereka kecil, kita besar sekali. Kedepan, Indonesia tidak hanya fokus menunjukkan jati diri berada di kawasan Asia, tetapi juga terdepan jadi kakak saudara tua dari negara-negara kawasan pasifik ini,” tuturnya.

Politisi Fraksi Partai Demokrat ini berharap, lima provinsi di kawasan Indonesia Timur bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara di kawasan pasifik. Kedepan, kawasan pasifik harus menjadi suatu wilayah yang berkembang, karena dunia saat ini trennya menggunakan energi terbarukan atau menerapkan  Sustainable Development Goals (SDGs).

“Menurut saya NTT bisa menjadi ujung tombak dalam hal ini. Jika kita lihat dari sisi energi, ada energi matahari dan angin yang bisa dimanfaatkan. Kalau berbicara ekonomi, negara maju sudah tidak mau lagi produk yang dibuat dari energi yang merusak lingkungan, baik itu bersumber batu bara atau fosil. Mereka  ingin lebih mengetahui secara industri atau produk itu, apakah sudah menggunakan renewable energy,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan, dengan hadirnya BKSAP DPR RI ke NTT ini merupakan sebuah langkah maju bagi hubungan NTT dengan negara-negara di Kawasan Pasifik. Karena memang NTT juga sedang menjajaki beberapa kerja sama dengan negara-negara di kawasan pasifik.

“Saat ini kita juga telah mulai membicarakan free trade zone dengan negara Timor Leste. Menurut saya panja KSKP yang dibentuk oleh BKSAP DPR akan sangat membantu agar bagaimana panja ini punya manfaat besar untuk indonesia khususnya di NTT,” ujarnya. (ATN)

Tags: Asia PasifikBKSAPNTT
Previous Post

Pennyworth Kembali dengan Season Kedua Eksklusif di Warner TV

Next Post

Singapura Buka Kunjungan Bagi Wisatawan Taiwan

Related Posts

SEAPAC Dorong Kolaborasi Parlemen Global untuk Berantas Korupsi
News

SEAPAC Dorong Kolaborasi Parlemen Global untuk Berantas Korupsi

February 19, 2021
Selandia Baru Sukses Memutus Penyebaran Covid-19
News

Gempa Magnitudo 7,7 di Pasifik, Warga Selandia Baru Diminta Hindari Pantai

February 11, 2021
Parlemen se-Asia Tenggara Kompak Perangi Korupsi
News

Parlemen se-Asia Tenggara Kompak Perangi Korupsi

February 10, 2021
Warga Amerika Serikat Terpilih Jadi Bupati di Indonesia
News

Warga Amerika Serikat Terpilih Jadi Bupati di Indonesia

February 3, 2021
ILEGAL FISHING: Vanuatu Tahan 2 Kapal Ikan China
News

ILEGAL FISHING: Vanuatu Tahan 2 Kapal Ikan China

January 30, 2021
Darurat Covid-19, Australia Larang Warganya Bepergian ke 177 Negara Termasuk Indonesia
News

Australia Sudah Zero Covid-19 Disaat Infeksi Global Tembus 100 Juta Kasus

January 27, 2021
Next Post
Singapura Buka Kunjungan Bagi Wisatawan Taiwan

Singapura Buka Kunjungan Bagi Wisatawan Taiwan

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Kedubes AS di Indonesia Peringati Pertempuran Selat Sunda
  • Nongsa D-Town Dirancang Jadi Basis Industri Digital Indonesia-Singapura
  • Misi Damai di Indo Pasifik, Prancis Kirim Lagi Kapal Perang ke Laut China Selatan
  • Fantastis, Pendapatan Indosat Ooredoo Tembus Rp27,9 Triliun pada 2020
  • Konsumsi Listrik China Lesu, Harga Batubara Turun Tajam
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.