ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi global Coronavirus (Covid-19) telah menciptakan arus perubahan tatanan dunia baru yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal memandang, perubahan tatanan itu terjadi pada 4 dimensi dan akan terlihat pada tahun depan.
Dino mengungkapkan Pernyataan Akhir Tahun FPCI yang bertajuk “Goodbye 2020! 7 Big Things Indonesia Must Get Ready for 2021!” pada Jumat (18/12/2020) lalu.
Menurut Dino, 2020 menjadi tahun yang berat untuk seluruh dunia karena krisis pandemi Covid-19. Pandemi ini memperlihatkan hilangnya atau kurangnya kepemimpinan sehingga menyebabkan negara-negara menangani Covid-19 dengan caranya sendiri.
“Tidak terlepas dari semua ini, tatanan dunia pada 2021 akan berbeda dibanding 2020,” papar Dino dikutip pada Senin (21/12/2020).
Dino pun menguraikan 4 dimensi perubahan tatanan dunia yang akan terjadi pada 2021 di tengah pandemi Covid-19:
Tatanan Internasional Liberal
Tatanan Internasional liberal akan muncul lebih lemah dibanding masa sebelum pandemi
“Ini terjadi karena Amerika Serikat sebagai pembentuk dan pemenang dari tatanan internasional liberal menolak situasi global Covid-19 dan merusak lembaga multilateral dengan menarik diri dari WHO,” terang Dino.
AS yang merupakan negara demokrasi terbesar kedua di dunia, justru mengalami disfungsi demokrasi. Menurutnya, hal itu merusak struktur dan fondasi tatanan internasional liberal.
Asia Lebih Baik dari AS
Merujuk pernyataan ekonom AS Prof. Jeffrey Sachs, Dino mengungkapkan negara-negara di Asia lebih baik dibandingkan AS dalam menangani pandemi Covid-19.
Diperkirakan pada 2021, negara Asia akan menghadapi kasus positif dan jumlah kematian lebih sedikit, dan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibandingkan negara lain.
“Asia mencapai kesepakatan perdagangan terbesar di dunia dan satu-satunya kesepakatan perdagangan besar yang ditandatangani pada tahun 2020 yaitu kemitraan ekonomi komprehensif regional (RCEP]),” jelas Dino.
Terselenggaranya RCEP sesuai jadwal pada 2020 sudah merupakan suatu pencapaian besar, melihat banyak agenda diplomasi tertunda dan ini kemudian menunjukkan keunikan Asia ditatanan dunia.
Suksesi Kepemimpinan AS
Tatanan dunia di bawah kepemimpinan Presiden AS Joe Biden akan cenderung berbeda dibandingkan dengan era Donald Trump.
“Kita dapat mengharapkan aktivisme diplomatik Amerika yang diperbarui dan tampilan kenegarawanan dari Biden,” kata Dino.
Namun, Dino memprediksi kepemimpinan Biden untuk dunia akan berlangsung lambat. Dino memperkirakan pada enam bulan pertama atau lebih, Presiden AS Biden akan membutuhkan banyak pekerjaan federal di Washington DC.
Multilateralisme
Dino memastikan bahwa multilateralisme akan mendapat sedikit maupun banyak dorongan.
“Namun, masih harus dilihat kemauan politik negara-negara yang lebih besar dan dorongan diplomatik serta lebih banyak tindakan untuk mendukung multilateralisme,” pungkas Dino. (ATN)
Discussion about this post