• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

PT Bukit Asam Kolaborasi Perusahaan Australia, Produksi Karbon Aktif

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
January 5, 2021
in Business
2 min read
0
Bukit Asam Bukukan Keuntungan Bersih Rp3,1 Triliun

PT Bukit Asam. ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
57 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perusahaan pertambangan batubara Indonesia, PT Bukit Asam Tbk menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan produsen dan pemasok karbon aktif asal Australia, Activated Carbon Technologies PTY, LTD (ACT), pada Selasa (22/12/2020).

Kerja sama tersebut terkait pemanfaatan karbon aktif yang akan diproduksi oleh perseroan. Kerja sama itu dinilai menjadi bukti transformasi emiten berkode saham PTBA untuk mendorong nilai tambah hasil pertambangan batubara.

Karbon aktif adalah salah satu upaya hilirisasi di mana batubara diolah dan mengalami proses aktivasi sehingga menjadi material yang di dalamnya terdapat banyak pori-pori yang berfungsi menyerap zat lain di sekitarnya.

RelatedPosts

Fantastis, Harga Sebuah Mangkuk China Peninggalan Abad ke-15 Bernilai Rp7,1 Miliar di AS

Cilacap Ekspor 18 Ton Udang Beku ke Jepang

Jokowi: Indonesia Jangan Sampai Digilas oleh Perdagangan Dunia

Restrukturisasi, Keterampilan dan Pengalaman Karyawan Jadi Prioritas Perusahaan Indonesia di 2021

Indonesia Kembangkan STELINA, Jamin Kualitas Produk Perikanan di Pasar Global

Karbon aktif dapat dimanfaatkan untuk proses penjernihan dan pemurnian air, pemurnian gas dan udara, filter industri makanan, penghilang warna untuk industri gula dan MSG, hingga penggunaan di bidang farmasi sebagai penetral limbah obat-obatan agar tidak membahayakan lingkungan.

Direktur Pengembangan Usaha Bukit Asam Fuad IZ mengatakan bahwa dalam kesepakatan itu, ACT akan bertindak sebagai calon offtaker karbon aktif yang akan diproduksi dan diolah PTBA di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Kualitas produk dan term komersial lainnya akan disepakati lebih lanjut oleh para pihak dalam perjanjian jual beli yang lebih rinci.

Adapun, PTBA berencana membangun pabrik di Kawasan Industri Tanjung Enim (BACBIE) untuk memproduksi karbon aktif sebanyak 12.000 ton per tahun dengan mengolah sebanyak 60.000 ton batu bara per tahun.

Dia menjelaskan, persiapan Front End Engineering Design (FEED) untuk pabrik akan dimulai pada 2021.

“Ini kembali menjadi milestone bagi PTBA dengan penandatanganan HoA bersama ACT yang akan menjadi offtaker 12 ribu ton karbon aktif per tahun. Diharapkan pada tahun 2023, realisasi pengapalan pertama karbon aktif dari Tanjung Enim ke pelabuhan di Australia dapat terwujud,” kata Fuad sebagaimana keterangan resminya, Selasa (5/1/2020).

CEO dan Founder ACT Peter Cullum melihat adanya kesempatan yang sangat baik dan kemungkinan besar kesuksesan yang lebih besar dari kerja sama ini.

“Selain hal tersebut, kami juga melihat adanya pertumbuhan permintaan karbon aktif yang terus bertambah dan bisa kami optimalkan untuk merambah pasar lebih luas di dunia,” ujar Cullum.

Berdiri sejak 2003 di Perth, Australia, ACT yang menjadi offtaker karbon aktif PTBA selama ini dikenal sebagai perusahaan dan pemasok karbon aktif ternama di dunia.

ACT memiliki kapasitas produksi karbon aktif di atas 40.000 ton per tahun dengan pasar global yang meliputi Australia, Selandia Baru, Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat. (ATN)

Tags: Bukit AsamHilirisasi BatubaraKerjasama Indonesia-Australia
Previous Post

Ekonomi China Beranjak Pulih, HBA Januari Naik ke USD75,84 Per Ton

Next Post

Investasi Rp12,5 Triliun, Waskita dan Terregra Asia Bangun 7 Pembangkit Energi Hijau di Indonesia

Related Posts

China Sepakat Beli 200 Juta Ton Batubara Indonesia Senilai Rp20,6 Triliun di 2021
Business

Indonesia Mulai Kembangkan Anoda Baterai dari Batu Bara

January 11, 2021
Ekonomi China Beranjak Pulih, HBA Januari Naik ke USD75,84 Per Ton
Business

Pemerintah Indonesia Siapkan Insentif untuk Proyek Hilirisasi Batu Bara

January 11, 2021
Krakatau Steel Rampungkan Proyek Pangkalan Angkatan Laut Australia
Business

Krakatau Steel Rampungkan Proyek Pangkalan Angkatan Laut Australia

December 25, 2020
Bukit Asam Bukukan Keuntungan Bersih Rp3,1 Triliun
Business

Proyek Strategis Nasional Dimethyl Eter, Milestone Hilirisasi Batubara Indonesia

December 13, 2020
Pangkas Impor LPG, Indonesia Pacu Gasifikasi Batubara
Business

Proyek Gasifikasi Batubara Bukit Asam Jadi Proyek Strategis Nasional

December 1, 2020
Indonesia-Australia Bahas Kerja Sama Perdagangan
News

Australia: Pemulihan Indonesia Penting Bagi Stabilitas Indo-Pasifik

November 12, 2020
Next Post
Investasi Rp12,5 Triliun, Waskita dan Terregra Asia Bangun 7 Pembangkit Energi Hijau di Indonesia

Investasi Rp12,5 Triliun, Waskita dan Terregra Asia Bangun 7 Pembangkit Energi Hijau di Indonesia

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Brantas Abipraya Raih Penghargaan dari World Safety Organization
  • Fantastis, Harga Sebuah Mangkuk China Peninggalan Abad ke-15 Bernilai Rp7,1 Miliar di AS
  • AS Blacklist Sejumlah Kementerian Myanmar
  • Cilacap Ekspor 18 Ton Udang Beku ke Jepang
  • Jokowi: Indonesia Jangan Sampai Digilas oleh Perdagangan Dunia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.