ASIATODAY.ID, JAKARTA – Empat mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih juara 2 dalam ajang The 19th SuperMap GIS Contest kategori mapping (pemetaan).
The 19th SuperMap GIS Contest adalah sebuah perlombaan yang ditujukan bagi mahasiswa aktif dari penjuru dunia dalam pemanfaatan teknologi SuperMap untuk menghasilkan suatu rancangan GIS yang aplikatif dan inovatif.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh The Geographical Society of China, China Association for Geospatial Information Society, dan SuperMap yang berbasis di China.
Prestasi tersebut dipersembahkan oleh 4 mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika 2019, yakni Arya Bima Makmunar Syamsi, Hazel Yordan Komara, Bagaskoro Pamungkas, dan Cokro Santoso.
Peta yang mereka rancang diberi judul “Deteksi Dini Lokasi Kecelakaan menggunakan Database CCTV dan Rumah Sakit Terdekat di DKI Jakarta”. Hasil akhirnya disajikan dalam bentuk heatmap yang memvisualisasikan persebaran lokasi dan frekuensi data dengan pewarnaan.
Variasi warna tersebut menyatakan intensitas kejadian kecelakaan. Semua data rumah sakit, CCTV, jalan arteri, jalan kolektor, jalan tol, dan batas kota di DKI Jakarta dicantumkan dengan jelas dan lengkap.
“Kami menyuguhkan elemen peta yang kaya, perpaduan warna yang cocok, tata letak yang intuitif, data yang lengkap, dan deskripsi yang terperinci,” kata Bagas dikutip dari siaran pers ITB, Kamis (23/12/2021).
Dalam penggarapannya, mereka menggunakan software SuperMap.
Bagas menerangkan, kendala yang sempat dihadapi adalah sulitnya mendapatkan data kecelakaan karena tidak ada website resmi dan harus bertanya ke pihak kepolisian.
Proses pencarian dan pengolahan data dilakukan dengan cara web scraping dengan bantuan Python dan Microsoft Excel.
Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja keras dan persiapan tim yang telah dilakukan.
Sebelumnya, mereka sudah pernah mengikuti pelatihan software dari SuperMap sehingga cukup familier dalam mengoperasiaannya. Selain itu, juga terdapat dukungan dan andil dari dosen pembimbing, Dr. Budhy Soeksmantono.
Bagas menyampaikan pesannya kepada semua mahasiswa untuk tidak takut mencoba mengikuti lomba internasional. Ia berharap dari kemenangan di kompetisi internasional pertamanya ini, bisa menjadi awal untuk terus berkarya ke depannya.
“Setidaknya sudah berani mencoba dulu, kalau pun belum menang tetap akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post