ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya PT Adaro Indonesia siap menerbitkan surat utang global senilai USD750 juta.
Surat utang tersebut akan diterbitkan di Bursa Efek Singapura (SGX) dengan bunga 4,25 persen per tahun dan jatuh tempo pada 2024.
Sekretaris Perusahaan Adaro Energy Mahardika Putranto mengatakan Adaro Indonesia bersama perseroan sebagai penjamin, dan para pembeli awal surat utang global yaitu DBS Bank Ltd, Citigroup Global Markets Singapore Ltd, UBS AG cabang Singapura, MUFG Securities Asia (Singapore) Ltd, dan OCBC Ltd telah melakukan penandatanganan purchase agreement dan penentuan harga untuk penerbitan surat utang pada 24 Okotber 2019.
Menurut dia, dana segar dari penerbitan surat utang global ini akan digunakan untuk melunasi utang Adaro Indonesia dan pemenuhan kebutuhan belanja modal.
“Dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk melunasi sebagian dari utang Adaro Indonesia yang telah ada, kebutuhan umum perusahaan dan belanja modal,” kata Mahardika,
mengutip laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/10/2019).
Berdasarkan purchase agreement, Adaro Indonesia dan Adaro Energy sebagai penjamin juga akan menadatangani indenture dengan Bank of New York Mellon sebagai trustee. Selain itu, keduanya juga turut menandatangani dokumen lainnya terkait surat utang.
Mahardika mengungkapkan, penerbitan surat utang ini bukan merupakan transaksi material lantaran memiliki nilai kurang dari 20 persen dari ekuitas perseroan per 30 Juni 2019.
Adapun untuk surat utang ini telah meraih peringkat B1a dari Moody’s dan BBB- dari Fitch Ratings. Rating ini mencerminkan prospek stabil. Aksi korporasi ini juga diharapkan memberikan hasil yang positif bagi kinerja keuangan perseroan. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post