• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

ADB, IMF, OECD dan World Bank Proyeksi Ekonomi Indonesia Minus di 2020

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
September 2, 2020
in News
2 min read
0
Tekanan Makin Dalam, Ekonomi Indonesia Diproyeksi Minus 3,8 Persen Kuartal II

Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sejumlah lembaga internasional memproyeksikan ekonomi Indonesia yang sebelumnya masih positif menjadi minus pada tahun ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hal itu dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Jakarta, Selasa (1/9/2020).

Proyeksi Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), semula memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh positif 2,5 persen pada 2020.

RelatedPosts

Gunung Merapi Erupsi, Semburkan 36 Kali Awan Panas Guguran

Indonesia Hentikan Sementara Ekspor Benur Lobster

Pemerintah Indonesia Rombak Sistem Penempatan Pekerja Migran ke Arab Saudi

Indonesia Dipercaya Pimpin ASEAN Committee in Buenos Aires (ACBA)

Australia Sudah Zero Covid-19 Disaat Infeksi Global Tembus 100 Juta Kasus

“Dalam revisi proyeksi mereka terakhir, perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh negatif 1 persen,” kata Sri Mulyani.

Sementara Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi Indonesia yang semula dipatok di kisaran 0,5 persen akan turun menjadi minus 0,03 persen pada tahun ini.

Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), awalnya memperkirakan ekonomi Indonesia positif 4,8 persen.

“Revisi proyeksi mereka terhadap ekonomi Indonesia dikoreksi sangat tajam menjadi minus 3,9 hingga minus 2,8 persen,” jelasnya.

Hanya proyeksi Bank Dunia yang masih positif, yaitu nol persen. Sebelumnya perkiraan Bank Dunia berada dikisaran minus 3,5 persen sampai positif 2,1 persen pada 2020.

“Keseluruhan proyeksi ekonomi dari semua lembaga dan forecast-nya sangat-sangat belum stabil karena tergantung asumsi skenario mengenai pandemi dan normalisasi kegiatan ekonomi di semua negara,” paparnya.

Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi dari pemerintah masih berada di kisaran positif 0,2 persen sampai minus 1,1 persen untuk tahun ini.

“Konteks kita, hanya mendekati nol persen,” ujarnya.

Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya akan berada di kisaran 0 persen sampai minus 1,3 persen. Kemudian konsumsi pemerintah dikisaran 2 persen sampai 4 persen.

Investasi dikisaran minus 2,6 persen sampai 4,2 persen, ekspor minus 4,4 persen sampai minus 5,6 persen, dan impor minus 5,5 persen sampai minus 8,4 persen. Untuk tahun depan, ekonomi diperkirakan pulih dikisaran 4,5 persen sampai 5,5 persen.

“Ini bergantung skenario penanganan Covid-19 apakah berhasil dan apakah tersedia vaksin 2021 yang bisa didistribusikan ke seluruh porsi populasi kita secara signifikan,” imbuhnya.

Selain itu juga bergantung pada akselerasi reformasi bidang struktural untuk tingkatkan produktivitas, daya saing dan iklim investasi, serta kemampuan fiskal dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Forecast juga tergantung faktor pemulihan ekonomi global, terutama bagaimana negara maju di AS, Eropa, Jepang, China untuk bisa mempengaruhi dan kembali ke teritori pemulihan ekonomi global,” paparnya.

Untuk tahun depan, IMF memperkirakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 6,1 persen, Bank Dunia 4,8 persen, dan ADB 5,3 persen. (ATN)

Tags: ADBIMFOECDSri Mulyani IndrawatiWorld Bank
Previous Post

Raja Arab Saudi Pecat Dua Pangeran karena Terlibat Korupsi

Next Post

Bentrok dengan Militer China, Anggota Pasukan Khusus India Tewas

Related Posts

Efek Covid-19, Investasi Global Turun 40 Persen
Business

Asia Pimpin Arus Investasi Global, China Kini Geser Dominasi AS

January 25, 2021
Indonesia Darurat Bencana Hidrometeorologi
News

World Bank: Indonesia Urutan Ke 12 Negara Berisiko Bencana Tertinggi di Dunia

January 22, 2021
Darurat Banjir di Kalimantan Selatan: 5 Meninggal, Ribuan Orang Mengungsi
Sains & Lingkungan

Mitigasi Bencana, World Bank Kucurkan Rp7 Triliun Utang ke Indonesia

January 22, 2021
USD1 Triliun Siap Dikucurkan, IMF Galang Solidaritas Global Hadapi Wabah Covid-19
News

IMF: Prospek Ekonomi Global Tidak Pasti, Pertajam Gap Negara Kaya dan Miskin

January 19, 2021
IMF : Tahun 2020 akan Terjadi Resesi Ekonomi Global
Business

IMF Proyeksi Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif di 2022 dan 2023

January 8, 2021
UNCTAD: Perdagangan Global Mulai Recovery, Namun Belum Merata
Business

World Bank: Ekonomi Asia Timur dan Pasifik Diproyeksi Tumbuh 7,4 Persen Tahun ini

January 6, 2021
Next Post
20 Prajurit India Tewas Dalam Bentrokan dengan Pasukan China

Bentrok dengan Militer China, Anggota Pasukan Khusus India Tewas

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Selain Bali, Indonesia Bangun Coral Garden di Lombok
  • PANDI Bidik Peringkat Pertama di ASEAN Pengelola Nama Domain
  • Gunung Merapi Erupsi, Semburkan 36 Kali Awan Panas Guguran
  • AS Tutup Pintu Masuk Wisatawan Global dari 30 Negara
  • Indonesia Hentikan Sementara Ekspor Benur Lobster
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.