ASIATODAY.ID, JAKARTA – Akademisi Institute Pertanian Bogor (IPB) University Prof. Nurjanah berhasil menciptakan inovasi produk garam yang berasal dari rumput laut sebagai solusi untuk mengonsumsi garam yang menyehatkan.
“Inovasi garam rumput laut ini tercipta karena adanya tren konsumen Indonesia yang beralih memilih healthy lifestyle yang semakin meningkat sehingga menjadikan garam rumput laut ini sebagai alternatif untuk mengurangi konsumsi mineral natrium (Na),” jelas Profesor Nurjanah, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (15/9/2020).
Menurut Nurjanah, ide garam dari rumput laut itu berasal dari fakta hipertensi atau darah tinggi merupakan penyakit yang banyak diderita pasien dari berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Selain itu kasus penderitanya juga meningkat setiap tahunnya.
Konsumsi garam berlebih menjadi salah satu faktor utama munculnya hipertensi dengan adanya tren makanan cepat saji tinggi kadar lemak jenuh, garam, gula, dan rendah serat makanan serta mengandung bahan tambahan pangan berupa pengawet, pewarna, pemanis, perisa, pengental, perenyah, penyedap dan lain-lain.
Oleh karena itu, akademisi Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) itu melihat potensi dari rumput laut karena wilayah Indonesia 70 persen terdiri dari laut. Ada 555 jenis rumput laut (makroalga) dan yang sudah dimanfaatkan tidak lebih 10 spesies.
Nurjanah memandang, pemanfaatan rumput laut sebagai pangan fungsional sangat menjanjikan baik untuk mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan imunitas tubuh.
Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah terciptanya lapangan pekerjaan dari Sabang sampai ke Merauke yang memiliki pantai dengan berbagai jenis rumput laut yang belum dimanfaatkan sampai saat ini.
“Terutama bagi pasien hipertensi dengan memanfaatkan mineral lain yang terdapat dalam rumput laut yaitu Mg, Zn, Se, Fe, dan Cu yang dibutuhkan tubuh sebagai prekursor untuk antioksidan endogen (SOD, katalase, dan glutation) termasuk K dan lain sebagainya. Selain itu, garam rumput laut kaya akan senyawa aktif yang sudah diteliti memiliki sifat antioksidan,” jelasnya.
Dikatakan, hasil penelitian dari beberapa jenis rumput laut juga memiliki zat aktif yang berfungsi sebagai antimikroba, antiinflamasi, antitumor, antikanker, antihipertensi yang sangat menguntungkan.
Oleh karena itu, harapannya garam rumput laut yang dihasilkan, selain memberi cita rasa asin dan aroma nori, masih memiliki serat yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.
“Garam rumput laut masuk kategori garam diet sehingga berbeda dengan garam konsumsi, dari segi manfaat dan kandungan, beda garam diet dari garam biasa terutama pada kadar NaCl yang rendah yaitu kurang dari 60 persen dan dengan rasio Na:K mendekati atau 0,3-1. Selain itu dapat juga digunakan sebagai pangan fungsional karena komposisinya,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post