ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menyatakan siap mengakui aneksasi (pencaplokan) sebagian besar wilayah Tepi Barat Palestina, sebagai bagian dari wilayah Israel.
Dikutip dari AFP pada Selasa (28/4/2020), Gedung Putih mengimbau pemerintahan baru Israel bernegosiasi dengan Palestina.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya berjanji untuk terus maju dengan aneksasi, yang menurut Palestina hal itu akan menutup pintu solusi bagi kedua negara.
Visi Timur Tengah yang diluncurkan Presiden AS Donald Trump pada Januari lalu juga memberi lampu hijau Israel untuk melakukan aneksasi. Namun koalisi Netanyahu dan tokoh tengah Benny Gantz sepakat akan berkonsultasi dengan Washington sebelum bergerak maju.
“Seperti yang telah kami jelaskan secara konsisten, kami siap untuk mengakui tindakan Israel untuk memperluas kedaulatan Israel dan penerapan hukum Israel ke daerah-daerah Tepi Barat, yang visi tersebut diramalkan sebagai bagian dari Negara Israel,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Langkahnya adalah “dalam konteks Pemerintah Israel setuju untuk bernegosiasi dengan Palestina sesuai dengan yang ditetapkan dalam Visi Presiden Trump”.
Trump diketahui telah memberikan daftar harapan kepada Netanyahu selama tiga tahun terakhir. Rencana Timur Tengah-nya akan membiarkan Israel menganeksasi permukiman Yahudi di Tepi Barat, dan memberikan kedaulatan sampai ke Yordania.
Palestina akan diberikan negara berdaulat tetapi didemiliterisasi bersama dengan janji investasi besar. Ibukota negara Palestina akan berada di pinggiran Yerusalem, kota suci yang diperebutkan yang akan tetap sepenuhnya di bawah kedaulatan Israel.
“Ini adalah kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan sangat bermanfaat bagi Palestina,” tandas juru bicara Departemen Luar Negeri tersebut. (ATN)
Discussion about this post