ASIATODAY.ID, TEHERAN – Iran secara bertahap berangsur pulih dari krisis coronavirus (Covid-19).
Kementerian Kesehatan Iran melaporkan bahwa pasien Covid-19 di Republik Islam itu terus menurun. Bahkan, aktivitas bisnis mulai dibuka kembali oleh pemerintah.
Dalam laporannya, meski ada tambahan 991 kasus virus corona baru dalam 24 jam terakhir, namun itu merupakan angka terendah dalam 40 hari terakhir sejak wabah tersebut menyerang.
Menurut kementerian, jumlah total pasien dengan COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, telah mencapai 91.472. Dalam 24 jam terakhir, 96 orang meninggal karena virus, dengan jumlah total kematian mencapai 5.806.
Dilansir Tass, Selasa (28/4/2020), melihat kondisi tersebut para pejabat Iran mulai secara bertahap mengangkat langkah-langkah restriktif, yang diperkenalkan karena pandemi coronavirus yang baru.
Bahkan pemerintah menybutkan bahwa lebih dari dua pertiga penduduk negara itu telah kembali bekerja, dan larangan bepergian keliling negara dengan kendaraan pribadi telah dicabut.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Iran melaporkan kasus pertama virus corona baru di negara itu pada 19 Februari. Semua sekolah Iran telah ditutup karena penyebaran infeksi, dengan banyak negara membatasi hubungan perjalanan dengan republik. Iran telah membebaskan 100.000 tahanan, melarang perjalanan antar kota-kotanya.
Pada akhir Desember 2019, pejabat China memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang wabah pneumonia yang sebelumnya tidak diketahui di kota Wuhan, di Cina tengah.
Sejak itu, kasus virus corona baru – bernama COVID-19 oleh WHO – telah dilaporkan di setiap sudut dunia, termasuk Rusia.
Pada 11 Maret 2020, WHO menyatakan wabah korona sebagai pandemi. Menurut statistik terbaru, lebih dari 3.000.000 orang telah terinfeksi di seluruh dunia dan lebih dari 207.000 kematian telah dilaporkan. Selain itu, sejauh ini, lebih dari 882.000 orang telah pulih dari penyakit di seluruh dunia. (ATN)
Discussion about this post