• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Amerika Serikat Ditunjuk Sebagai Ketua International Coral Reef Initiative (ICRI)

Indonesia, Australia dan Monako Tuntaskan Masa Keketuaan Bersama ICRI

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
February 11, 2021
in Sains & Lingkungan
2 min read
0
Perubahan Iklim Ancam Kelestarian Biodiversitas Laut Indonesia

Ekosistem Terumbu Karang. Dok

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
56 / 100
Powered by Rank Math SEO
ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pertemuan ke-35 negara-negara yang tergabung dalam International Coral Reef Initiative (ICRI) yang digelar selama tiga hari pada tanggal 1,3 dan 5 Februari 2021 menandai berakhirnya masa Keketuaan Bersama ICRI Indonesia, Australia dan Monako pada bulan Juni 2021 mendatang.

Forum kemudian sepakat menunjuk Amerika Serikat (AS) sebagai Ketua ICRI periode berikutnya.

Pada pertemuan yang bertujuan untuk membahas laporan masing-masing anggota ICRI, delegasi Indonesia diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Hendra Yusran Siry yang sekaligus berperan sebagai Chair.

Hendra menyampaikan ICRI sebagai inisiatif yang diakui secara global telah mengambil langkah-langkah strategis dalam mengelola terumbu karang secara berkelanjutan dengan membangun kerjasama antar pemerintah dan peneliti untuk mengendalikan dan menciptakan kehidupan terumbu karang yang sehat.

RelatedPosts

Demi Masa Depan Bumi, AS dan China Bersatu Atasi Perubahan Iklim

Diplomasi Anies Baswedan Jadi Rujukan PBB dalam Aksi Iklim Global

Indonesia Lebih Mampu Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan Dibanding AS, UE dan Australia

Indonesia Komitmen Lestarikan 6 Situs UNESCO Global Geopark

Indonesia Berambisi Tekan Emisi Karbon Hingga 314 Juta Ton di 2030

“Dalam laporan ICRI, ada harapan untuk memperbaiki kondisi kesehatan terumbu karang dari yang terus menurun menuju kondisi sehat. Tentu saja secara ekonomi ini dapat memberikan nilai tambah yang cukup besar hingga puluhan miliar dolar” jelas Hendra.

“Persoalannya adalah, manfaat tersebut tidak akan didapat bila komitmen global para pemangku kepentingan tidak terpelihara dengan baik, dan setiap negara mengabaikan gagasan untuk mengelola kondisi terumbu karang yang sehat” tambah Hendra.

Pertemuan ICRI ke-35 ini menghasilkan 3 motions (resolusi) penting.

Pertama, resolusi perpanjangan Komite Ad Hoc ICRI tentang manajemen berbasis ketahanan (resilience-based management) diantaranya mengajak masyarakat dan pemangku kepentingan lokal untuk melindungi dan melestarikan ekosistem prioritas termasuk terumbu karang melalui pelaksanaan peningkatan kapasitas rehabilitasi ekosistem, sumber daya alam, dan pemanfaatan kawasan konservasi perairan secara berkelanjutan.

Kedua, resolusi perpanjangan Komite Ad Hoc ICRI tentang riset dan pengembangan restorasi dan adaptasi terumbu karang di antaranya melakukan rehabilitasi terumbu karang yang melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya, masyarakat akan bertanggung jawab dalam setiap langkah rehabilitasi.

Ketiga, resolusi perpanjangan Komite Ad Hoc ICRI tentang penyertaan target terkait terumbu karang pada Global Biodiversity Framework Paska 2020 di antaranya Komite Ad hoc melanjutkan tugasnya melalui adopsi kerangka kerja keanekaragaman hayati global pasca-2020 pada Pertemuan Para Pihak ke-15 Konvensi Keanekaragaman Hayati (The 15th Meeting of the Conference of the Parties (COP 15) to the Convention on Biological Diversity/CBD COP 15), yang direncanakan pada Oktober 2021 mendatang.

Pada pertemuan ke-35 ini terdapat 3 anggota baru yang disetujui masuk dalam keanggotaan ICRI yaitu Coral Restoration Consortium (CRC), Mote Marine Laboratory & Aquarium dan European Commission.

Perwakilan Australia Margareth Johnson menyambut baik tiga anggota baru ICRI dan mengapresiasi kepada seluruh Ad Hoc Committee, Sekretariat ICRI dan anggota ICRI yang telah bekerja.

Pertemuan diakhiri dengan penunjukan Amerika Serikat (AS) sebagai Ketua ICRI periode berikutnya. Christine Dawson perwakilan dari Amerika menyampaikan bahwa AS telah setuju dan bersedia untuk menjadi Chair Sekretariat ICRI berikutnya dan menyampaikan apresiasi kepada Indonesia, Australia dan Monaco atas kinerjanya selama menjadi Co-Chair ICRI dan hasil kerja yang sangat produktif.

Menutup pertemuan ICRI, HSH Prince Albert II of Monaco, turut menekankan pentingnya aksi nyata dan komitmen global dalam pelestarian ekosistem terumbu karang. (AT Network)

Tags: ICRIInternational Coral Reef InitiativeKonservasi LautSave OceanTerumbu Karang
Previous Post

China Paling Agresif Membantu Negara ASEAN Selama Pandemi

Next Post

Indonesia-Denmark Jajaki Kolaborasi Teknologi Terbarukan Berbasis Kelautan

Related Posts

Paus Sperma Berbobot 20 Ton Mati Terdampar di Perairan Cirebon
Sains & Lingkungan

Paus Sperma Berbobot 20 Ton Mati Terdampar di Perairan Cirebon

April 15, 2021
Rencana Jepang Membuang Air Limbah Fukushima ke Samudera Pasifik Jadi Sorotan
Sains & Lingkungan

Rencana Jepang Membuang Air Limbah Fukushima ke Samudera Pasifik Jadi Sorotan

April 14, 2021
Indonesia Tetapkan Rencana Aksi Nasional Konservasi Hiu Paus
Sains & Lingkungan

Indonesia Tetapkan Rencana Aksi Nasional Konservasi Hiu Paus

April 10, 2021
Konservasi Hiu dan Pari Jadi Prioritas di Indonesia
Sains & Lingkungan

Konservasi Hiu dan Pari Jadi Prioritas di Indonesia

April 8, 2021
Indonesia Gagas Simposium Ilmiah Bahas Konservasi Hiu dan Pari
Sains & Lingkungan

Indonesia Gagas Simposium Ilmiah Bahas Konservasi Hiu dan Pari

April 7, 2021
LIPI Gandeng China dan AS Menguak Arus Lintas Indonesia Timur
Sains & Lingkungan

LIPI Gandeng China dan AS Menguak Arus Lintas Indonesia Timur

April 6, 2021
Next Post
Indonesia-Denmark Jajaki Kolaborasi Teknologi Terbarukan Berbasis Kelautan

Indonesia-Denmark Jajaki Kolaborasi Teknologi Terbarukan Berbasis Kelautan

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Kota-kota di Asia Kini Paling Mahal di Dunia
  • Demi Masa Depan Bumi, AS dan China Bersatu Atasi Perubahan Iklim
  • Denmark Buka Kunjungan Wisatawan Global Mulai Bulan Depan
  • Panglima Militer Myanmar Siap Hadiri KTT ASEAN di Jakarta
  • Indonesia Berambisi Jadi Lumbung Pangan Dunia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.