ASIATODAY.ID, RIYADH – Kerajaan Arab Saudi menegaskan bahwa segala hal mengenai Palestina akan tetap menjadi “isu utama” negara-negara Arab dan dunia Muslim di seluruh dunia.
Selain membahas soal Palestina, kabinet Saudi juga mengkaji hasil pertemuan Liga Arab mengenai rencana pencaplokan Tepi Barat oleh Israel.
“Kerajaan Arab Saudi menganggap isu Palestina sebagai sebuah prioritas,” kata pelaksana tugas Menteri Media Saudi, Majed bin Abdullah Al-Gasabi, dalam laporan kantor berita Saudi Press Agency, Rabu (6/5/2020).
Majed menyebut, Saudi menolak segala bentuk pendudukan terhadap wilayah Palestina. Selain itu, Riyadh juga menekankan kembali dukungannya kepada warga Palestina untuk mendirikan sebuah negara independen dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
“Isu Palestina akan tetap menjadi isu utama bagi dunia Arab dan Muslim,” sebut Majed, dalam konferensi virtual yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Otoritas Palestina mengancam akan menolak segala bentuk perjanjian damai jika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meneruskan rencana aneksasi.
Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga telah menyuarakan penentangan mereka terhadap rencana Israel. Sementara Amerika Serikat berencana mendukung rencana tersebut dengan mengakui perluasan kedaulatan Israel di beberapa bagian Tepi Barat.
Menteri-menteri negara anggota Liga Arab menilai Israel berupaya mengambil keuntungan dari fokus dunia yang sedang teralihkan ke masalah pandemi virus corona (covid-19).
Komunike dari pertemuan pada Kamis kemarin menyatakan bahwa rencana pencaplokan Israel dapat dimasukkan dalam daftar “kejahatan perang” Israel.
“Rencana pencaplokan adalah perkembangan berbahaya yang dapat merusak usaha internasional dalam menyelesaikan konflk Arab-Israel,” ujar pernyataan resmi Uni Emirat Arab dalam pertemuan Liga Arab.
“Aksi Israel tak dapat diterima, melanggar aturan internasional, dan menghambat proses perdamaian,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post