ASIATODAY.ID, WASHINGTON – The Wall Street Journal (WSJ) memandang Amerika Serikat (AS) dan China harus memperluas kerja sama dalam pengembangan dan perdagangan gas alam. Pasalnya kesepakatan tersebut akan membantu memperlancar hubungan antara kedua negara dan mencapai hasil yang saling menguntungkan.
“Amerika Serikat, pengekspor gas alam yang semakin signifikan ke Asia, masih terjebak dalam pertempuran memperebutkan pangsa pasar dengan Qatar, Australia, dan lainnya. Terminal ekspor AS di masa depan akan lebih mungkin menjadi kenyataan dengan bantuan China,” tulis kolumnis Nathaniel Taplin dalam artikelnya, dilansir dari Xinhua, Sabtu (1/5/2021).
Sementara itu, China telah mengumumkan akan berupaya untuk mencapai puncak emisi karbon dioksida sebelum 2030 dan menjadi netral karbon sebelum 2060. Janji ini berarti bahwa China, negara berkembang terbesar di dunia, akan menyelesaikan pengurangan intensitas emisi karbon yang paling dramatis di dunia.
“Lebih banyak kerja sama dengan Amerika Serikat dalam industri gas alam dapat membantu China mencapai janji iklimnya,” kata Taplin.
“Kerja sama iklim antara AS dan China penting tidak hanya untuk menjaga dari skenario lingkungan terburuk dalam beberapa dekade mendatang, tetapi juga untuk membantu meletakkan beberapa pagar kembali pada hubungan antara kedua negara,” tambahnya.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi China telah mengalami awal yang menggembirakan pada kuartal pertama tahun ini dan memiliki prospek yang cerah. Diharapkan sejumlah langkah dan program yang dilakukan pemerintah bisa terus berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan aktivitas bisnis di masa mendatang.
“Berkat langkah-langkah efektif yang diambil pemerintah untuk mengendalikan pandemi dan menstimulasi ekonomi, kami mengamati ada momentum yang kuat dalam indikator ekonomi yang berasal dari sisi produksi dan konsumsi,” kata Hoffman Cheong, mitra pengelola EY China North.
Secara khusus, Cheong mengatakan, penjualan katering hampir kembali ke level pada awal 2019, menunjukkan sentimen yang kuat dari masyarakat untuk pergi keluar, bertemu orang, dan membelanjakan uang.
“Ini adalah alasan yang mendasari mengapa kami yakin dengan pandangan China,” pungkasnya. (ATN)
Discussion about this post