ASIATODAY.ID, BEIJING – Peradang dagang antara Amerika Serikat dan China makin tak terbendung. Pasalnya, China dan Amerika Serikat (AS) mulai saling menerapkan tarif-tarif tambahan terhadap komoditas masing-masing pada Minggu.
Penerapan itu merupakan peningkatan ketegangan terbaru dalam perang dagang antara kedua negara kendati pembicaraan di antara mereka kemungkinan akan dimulai lagi bulan ini.
Putaran baru tarif AS terhadap beberapa barang Tiongkok dan tarif Tiongkok terhadap barang-barang AS dijadwalkan mulai berlaku pada Minggu pukul 04.01 GMT (11.01 WIB), mengutip Antara, Senin (2/9/2019).
Trump mulai menerapkan tarif 15 persen terhadap impor barang dari Tiongkok senilai lebih dari USD125 miliar (sekitar Rp1,7 kuadriliun), termasuk pada pengeras suara canggih, pengeras suara praktis Bluetooth dan banyak jenis alas kaki.
Sebagai balasan, Beijing mengenakan tarif lima persen atas minyak mentah AS mulai 1 September. Inilah pertama kalinya minyak AS dikenai tarif sejak kedua negara perekonomian terbesar dunia itu mulai melancarkan perang dagang lebih dari satu tahun lalu.
Presiden AS Donald Trump bulan lalu mengatakan ia akan meningkatkan tarif lima persen senilai USD550 miliar (sekitar Rp7,8 kuadriliun) atas impor barang-barang dari Tiongkok setelah Beijing mengumumkan tarif pembalasannya terhadap barang-barang AS.
Tarif 15 persen oleh AS atas telepon seluler, komputer jinjing, mainan dan pakaian akan mulai berlaku pada 15 Desember. Tim-tim perunding dagang dari Tiongkok dan AS melanjutkan pembicaraan dan akan bertemu pada September. Namun, peningkatan tarif atas barang-barang Tiongkok akan mulai diterapkan pada Minggu dan tidak akan ditunda, kata Trump pada Jumat, 30 Agustus 2019. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post