ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) kembali menjatuhkan sanksi pada perusahaan elektronik besar China karena membantu pemerintahan Venezuela dalam mengekang perbedaan pendapat di Internet.
AS mengatakan sedang membatasi transaksi dengan Perusahaan Impor dan Ekspor Elektronik Nasional China (CEIEC) dan memblokir aset perusahaan mana pun dengan perusahaan itu memegang minimal 50 persen kepemilikan saham.
Departemen Keuangan AS mengatakan, CEIEC memberikan bantuan kepada perusahaan telekomunikasi milik negara Venezuela, yang telah memblokir media independen serta streaming langsung oleh pemimpin oposisi Juan Guaido, yang diakui sebagai presiden sementara oleh sebagian besar negara Barat dan Amerika Latin.
“Amerika Serikat tidak akan ragu untuk menargetkan siapa pun yang membantu menekan keinginan demokratis rakyat Venezuela dan lainnya di seluruh dunia,” kata Menteri Keuangan Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataannya, dikutip dari CNA, Selasa (1/12/2020).
Departemen Keuangan menggambarkan CEIEC sebagai filter penyapu kekuatan komunis yang menghapus materi sensitif politik dari internet yang dapat diakses oleh orang biasa.
CEIEC di situs webnya mendeskripsikan dirinya menjual solusi yang melindungi hak paling dasar setiap warga negara dan juga menyebutkan kepentingan bisnis di Bolivia dan Ekuador.
China adalah pendukung utama dan mitra komersial Venezuela yang memproduksi minyak, membantu pemimpin sayap kiri Nicolas Maduro bertahan selama hampir dua tahun.
CEIEC sebelumnya berada di bawah sanksi AS dari 2006 hingga 2008 di bawah undang-undang yang melarang kegiatan yang dianggap membantu proliferasi senjata dari Iran dan Suriah.
Departemen Keuangan mengatakan CEIEC memiliki lebih dari 200 anak perusahaan dan kantor di seluruh dunia. Keputusannya adalah AS memberikan tenggang waktu 45 hari bagi mitra perusahaan untuk menghentikan operasi atau menghadapi hukuman AS.
Pemerintahan Presiden Donald Trump telah meningkatkan sanksi terhadap musuh Iran dan Venezuela saat bersiap untuk menyerahkan jabatannya kepada Presiden AS terpilih Joe Biden. (ATN)
Discussion about this post