ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memimpin Delegasi Indonesia dalam pertemuan AEM-Ministry of Commerce People’s Republic of China (AEM-MOFCOM) Consultations ke-19 dan AEM-United States Trade Representative (AEM-USTR) Consultations.
Kedua pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-52 dan Pertemuan Terkait Lainnya, Kamis (27/8) secara virtual. Pertemuan- pertemuan ini membahas pemanfaatan kerja sama eksternal ASEAN dengan kedua negara mitra.
Pertemuan AEM-MOFCOM Consultations ke-19: Para Menteri Sepakat Tingkatkan Komitmen Persetujuan ACFTA
Pada The AEM-MOFCOM Consultations ke-19, para menteri saling bertukar pandangan terkait dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap perekonomian di kawasan dan perlunya upaya kolektif dalam memulihkan kembali kondisi ekonomi.
Di samping itu, para menteri juga membahas perkembangan implementasi ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA), khususnya mengenai rencana peningkatan komitmen Persetujuan ACFTA.
Menurut Mendag Agus, saat ini hal yang menjadi prioritas bersama adalah penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).
“ASEAN, khususnya Indonesia, tetap berkomitmen meningkatkan implementasi persetujuan ACFTA. Namun, prioritas ASEAN dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) tahun ini adalah penyelesaian dan penandatanganan persetujuan RCEP,” ujar Mendag Agus melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (29/8/2020).
Mendag Agus menambahkan, peningkatan komitmen ACFTA sendiri akan mulai dibahas pada tahun depan. Para Menteri Ekonomi ASEAN dan RRT juga menyambut baik persetujuan dua proposal kerja sama yang akan menggunakan dana hibah dari RRT, yaitu “Enhanced ASEAN Tourism Digital Platforms” dan “Outreach Program on Revised Rules of Origin (ROO) under ACFTA Upgrading Protocol”.
Para Menteri Ekonomi ASEAN dan RRT juga mendorong agar kedua proyek tersebut dapat segera dilaksanakan, mengingat potensi keduanya dalam mendukung peningkatan fasilitasi perdagangan kedua belah pihak dan membantu memulihkan kondisi pariwisata yang terdampak secara signifikan akibat pandemi Covid-19.
Para menteri mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk lebih banyak mengajukan proposal kerja sama ekonomi dalam skema pemanfaatan dana hibah sebesar RMB 50 juta untuk meningkatkan volume perdagangan kedua belah pihak.
Pertemuan AEM-USTR Consultations: Pantau Aktivitas Bantuan Teknis AS
Sementara itu, pada AEM-USTR Consultations yang mengakhiri rangkaian pertemuan Kamis (27/8), para menteri mencatat aktivitas yang telah dilakukan di bawah program 2019–2020 ASEAN-US Trade Investment Framework Arrangement (TIFA) and Expanded Economic Engagement (E3) Work Plan, serta menyambut baik aktivitas yang direncanakan akan dilaksanakan di bawah program 2020–2021 ASEAN-US TIFA.
Para Menteri ASEAN juga menyampaikan apresiasi atas bantuan teknis dari AS yang dilaksanakan di bawah program the Inclusive Growth in ASEAN through innovation, Trade, and E-Commerce (IGNITE).
“Aktivitas yang dilaksanakan di bawah program 2019–2020 ASEAN-US TIFA and E3 Work Plan terbukti sangat bermanfaat bagi perkembangan hubungan perdagangan dan investasi antara ASEAN dan AS. Khususnya dalam menghadapi tantangan besar saat ini yaitu tren perdagangan global yang menurun secara signifikan disertai penyebaran virus Corona yang menyebabkan perlambatan dalam berbagai aspek kehidupan kita,” ujar Mendag Agus.
Para Menteri ASEAN menegaskan kembali pentingnya bekerja sama dengan AS untuk mewujudkan lingkungan perdagangan dan investasi yang bebas, adil, transparan, nondiskriminatif, prediktif, dan stabil untuk memperkuat ketahanan dan keberlanjutan rantai pasokan global. (AT Network)
Discussion about this post