ASIATODAY.ID, JAKARTA – Cloudera, Inc., (NYSE: CLDR), perusahaan solusi data cloud untuk enterprise, menjalin kolaborasi dengan Bank Mandiri dalam memperkuat data analytics, melalui platform Cloudera.
Nantinya, platform cloudera akan membantu Bank Mandiri mengelola lebih dari 100 juta rekaman data setiap hari.
Menurut Head of Enterprise Data Management di Bank Mandiri Billie Setiawan, platform Cloudera dapat memperkuat ketahanan (resiliency) dan agility Bank Mandiri dalam menjaga perkembangan bisnis serta membantu mengelola dampak pandemi COVID-19.
“langkah ini merupakan bagian dari transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri. Melalui platform ini, kami dapat mengembangkan insight berbasis data untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan situasi, berbarengan dengan pemantauan kesehatan nasabah dan puluhan ribu pegawai,” kata Billie melalui keterangan tertulisnya yang diterima Minggu (30/8/2020).
Billie mengungkapkan, pandemi telah memunculkan tekanan yang siginifikan terhadap perekonomian dan bisnis perbankan. Pandemi Covid-19 juga memunculkan sebuah kondisi kenormalan baru yang mengubah perilaku nasabah.
Untuk itu, Bank Mandiri Bersama Cloudera membangun platform big data berupa Enterprise Information & Decision Platform. Dalam platform ini, Mandiri membuat tiga fokus utama.
Pertama, memantau likuiditas dan transaksi harian di 2.556 kantor cabang dan 2.236 jaringan mikro secara real-time.
Pemantauan ini bertujuan untuk monitoring, menjaga layanan yang baik bagi nasabah dan menjaga transaksi tetap dalam posisi baik karena pengambilan keputusan dapat semakin cepat karena kemudahan mendapat data-data penting seperti volume, nilai, dan frekuensi transaksi.
“Data perubahan zona paparan COVID-19 juga dapat diketahui dengan mudah dengan big data ini, sehingga penentuan operasional cabang dan penyampaian informasi ke nasabah dapat semakin cepat. Selain itu, Bank Mandiri dalam memberikan informasi dan laporan secara cepat kepada pemangku kepentingan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” jelasnya.
Kedua, melakukan pemantauan status kesehatan 76.477 karyawan yang bekerja di 12 kantor regional, 90 kantor wilayah, dan 2.556 kantor cabang setiap hari.
“Hanya dalam hitungan jam, dasbor pada platform ini dapat menentukan karyawan berisiko terpapar COVID-19 atau tidak dengan pengelolaan data terkait lokasi kerja (kantor atau rumah), jenis transportasi yang digunakan, maupun pola pergerakan mereka setiap hari. Dengan informasi ini, Bank Mandiri dapat mengambil keputusan berbasis data mengenai pengaturan tim dan meminimalisir risiko ribuan karyawannya terpapar COVID-19,” jelas Billie.
Ketiga, mempercepat proses restrukturisasi pinjaman. Pada fokus ini, Bank Mandiri dapat mempertahankan service level agreement dengan para nasabah dan membangun analisis yang dapat mempercepat proses restrukturisasi pinjaman.
Country Manager Cloudera Indonesia Fanly Tanto menjelaskan bahwa data atau insight merupakan komponen utama bagi perusahaan agar memiliki Agility yang baik dalam mengatasi berbagai tantangan, terutama dampak dari Pandemi Covid-19.
“Bank Mandiri telah membuktikan bahwa pendekatan berbasis data memainkan peranan yang sangat krusial dalam mengatasi dampak COVID-19 terhadap bisnis perbankan dan para nasabah. Platform Cloudera pun telah membantu Bank Mandiri mengarungi kompleksitas proses data, melakukan tata kelola data, dan melakukan analisis multifungsi di tengah perubahan situasi yang tak terelakkan ini tanpa mengorbankan keamanan, tata-kelola, dan kepatuhan pada aturan yang berlaku,” kata Fanly. (ATN)
Discussion about this post