ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani kerja sama fasilitas pembiayaan dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk senilai Rp5 triliun.
Pembiayaan ini akan digunakan untuk mendukung operasional perusahaan serta mendukung modal kerja Chandra Asri.
Pembiayaan terdiri dari fasilitas term loan yang diberikan Bank Mandiri senilai USD280 juta atau sekitar Rp4 triliun dengan tenor 7 tahun, dan fasilitas account receivables financing mencapai Rp1 triliun dengan tenor 2 tahun.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati mengatakan, pembiayaan ini diberikan untuk mendorong sektor industri petrokimia, terutama dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, sambil terus mengedepankan prinsip kehati-hatian.
“Dukungan ini menjadi bukti realisasi keinginan Bank Mandiri untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah dengan berbagai produk keuangan utama, termasuk di dalamnya untuk mendukung transaksi harian nasabah,” kata Susana dalam keterangan resminya, Sabtu (12/6/2021).
Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra menyampaikan, Chandra Asri tetap mempertahankan terobosan kinerja keuangan, mempertahankan neraca dan kumpulan likuiditas yang kuat, serta terus memberikan keunggulan operasional dengan rekam jejak keselamatan yang baik.
“Kami menghargai kepercayaan dan keyakinan bank terhadap kualitas kredit kami. Kami berharap dapat mempererat kemitraan dan hubungan dengan Bank Mandiri karena Chandra Asri akan terus berkembang untuk melayani industri dalam negeri Indonesia,” ungkapnya.
Bagi Chandra Asri, kemitraan dengan Bank Mandiri ini menunjukkan kepercayaan publik terhadap profil keuangan yang solid dari Chandra Asri serta kemampuan yang mumpuni sebagai market leader dalam menavigasi bisnis di masa-masa dinamis seperti saat ini.
Selain itu, Bank Mandiri juga melakukan perpanjangan tenor fasilitas Committed and Unsecured Revolving Credit Facility senilai USD50 juta dan pembaruan jangka waktu fasilitas Trust Receipt untuk Chandra Asri dari yang semula USD50 juta menjadi USD75 juta.
Menurut Susana, ke depan Bank Mandiri akan terus menggali potensi kredit di sektor-sektor prospek positif lainnya seperti Fast Moving Consumer Goods (FMCG), perkebunan sawit dan CPO, energi serta konstruksi.
“Tak hanya itu, kami juga menyasar bisnis-bisnis potensial di kantor-kantor wilayah sebagai salah satu bentuk mitigasi Bank Mandiri untuk membantu agenda pemulihan Ekonomi Nasional,” tandas Susana. (ATN)
Discussion about this post