ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berupaya mengambil langkah strategis dalam memulihkan dan menjaga citra, kepercayaan, dan kredibilitas Indonesia sebagai destinasi event kelas dunia setelah sempat batal menjadi tuan rumah sejumlah event olahraga seperti World Beach Games, U20, dan World Superbike.
Sandiaga berupaya mengambil langkah strategis dalam memulihkan dan menjaga citra, kepercayaan, dan kredibilitas Indonesia sebagai destinasi event kelas dunia.
Sandiaga mengatakan, batalnya event-event tersebut, memberikan potensi kerugian dari segi total penonton di seluruh dunia melalui broadcasting, tenaga kerja, exposure internasional, sebagai tuan rumah event bertaraf internasional khususnya di negara yang memiliki hak siar masing-masing event yang berpengaruh terhadap citra Indonesia.
Oleh karena itu langkah yang diambil Menparekraf, diantaranya menjaga transparansi komunikasi yang efektif, meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas event di Indonesia, penyederhanaan proses bisnis perizinan bagi penyelenggara event, hingga memastikan keamanan dan stabilitas di Indonesia.
“Juga perlu menyiapkan paket-paket pariwisata tambahan seperti keindahan alam budaya, serta membangun jaringan terutama dengan stakeholder sehingga khusus World Beach Game ini kami akan melakukan evaluasi menyeluruh,” kata Sandiaga Uno, Selasa (11/7/2023).
Menurut dia, penting saat ini bagi agar Indonesia tidak terpecah-belah, karena keputusan yang telah diambil.
“Jangan kita saling menyalahkan karena pasti ada sejuta cerita di balik pembatalan ini dan pasti ada pihak-pihak yang kecewa, tapi jangan kita larut dalam kesedihan, mari kita isi event-event lainnya termasuk event MICE International Tourism Investment Forum (ITIF) 2023,” kata Menparekraf.
Menparekraf pun prihatin dengan beberapa pembatalan event tersebut, meskipun jumlahnya sangat sedikit dibandingkan 3000 event yang ada di Indonesia pada tahun 2023 dan menghasilkan transaksi mencapai Rp165 triliun.
Ia menjelaskan adanya potensi kerugian, di antaranya 6.900 wisatawan mancanegara dari ANOC World Beach Games yang merupakan atlet; official crew dari 69 negara peserta dengan kehilangan potensi devisa senilai US$13,15 juta atau Rp198,17 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengatakan pihaknya belum mengetahui secara detail hal-hal yang menjadi kendala pada pembatalan event olahraga yang diselenggarakan di Bali seperti World Beach Games.
“Kami menyadari bahwa ada kendala teknis, kendala seperti apa, panitia pusat yang mengetahui hal itu. Tapi yang jelas Bali siap dari sisi venue, pantai-pantainya siap, termasuk hotel-hotel,” kata Tjok Bagus.
Tjok Bagus berharap akan ada penyelenggaraan event-event besar di Bali.
“Bali tetap siap apapun eventnya diadakan di Bali, termasuk kami berharap ada event-event yang besar lagi lainnya, tidak hanya sport tourism tapi juga ada MICE-nya,” ujarnya. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post