ASIATODAY.ID, BANDAR LAMPUNG – Kantor Bea Cukai Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, Lampung menyegel satu kontainer berisi senjata api kelas militer milik US Army.
Kontainer berisi senjata api tersebut tidak tercantum pada daftar izin impor. Penyegelan yang dilakukan pada Jumat (22/7/2022) pukul 22.00 WIB, dilanjutkan dengan pemeriksaan isi kontainer pada Sabtu malam (23/7/2022).
Berdasarkan informasi yang beredar senjata akan digunakan latihan militer bersama, seperti yang dilakukan di Baturaja Sumatera Selatan, tahun lalu.
Terkait temuan adanya satu kontainer berisi senjata api tersebut, Wakil General Manager Bidang Humas Pelindo 2 Panjang, Frans Rahardian mengatakan, senjata yang berada di dalam tricon container US Army itu bukanlah senjata selundupan, melainkan barang yang tidak masuk dalam manifest kapal.
“Saat pengiriman barang dari Amerika, satu kontainer itu tidak masuk dalam manifes kapal. Manifes kapal itu ada penumpang, barang bawaan, peralatan, dan lainnya,” kata Frans Rahardian, Minggu (27/7/2022).
Menurut Frans Rahardian, senjata di kontainer itu akan digunakan untuk latihan militer bersama antara TNI Angkatan Darat dan Militer Amerika Serikat atau US Army. Kegiatan tersebut legal, dan merupakan latihan rutin tahunan yang kerap disebut Garuda Shield.
Frans Rahardian menegaskan, jika terbukti ratusan pucuk senjata api militer tersebut tidak ada manifesnya, akan ada beberapa kemungkinan yang dilakukan seperti, dilakukan administrasi ulang terhadap seluruh barang yang ada di kontainer itu, atau dipulangkan ke negara asal.
“Saya tekankan lagi itu bukan barang selundupan, ya. Kalau nanti memang terbukti tidak ada dokumen ya bisa langsung dikembalikan ke negara pengirim, yaitu Amerika,” ujar Frans Rahardia.
Sementara itu Kepala Penerangan Korem 043/Gatam, Mayor (Cpm) Eva Y Kamal membenarkan bahwa senjata api tersebut akan digunakan untuk latihan dalam kegiatan Garuda Shield.
“Semua dalam rangka giat latihan bersama Garuda Shield, pendataan dan pencocokan pasti dilakukan. Demikian sekiranya,” kata Mayor (Cpm) Eva Y Kamal.
Mayor (Cpm) Eva Y Kamal mengungkapkan, keadaan di pelabuhan Panjang setelah adanya penemuan senjata itu masih aman dan terkendali. Saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan ihwal kelengkapan dokumen kontainer tersebut.
“Tentunya ketika berangkat dan sampai harus tetap dilaksanakan pengecekan dan pemeriksaan, dan tentunya sudah ada petunjuk perintah dari pusat. Saat ini masih terkendali,” kata Mayor (Cpm) Eva Y Kamal.
Diketahui TNI Angkatan Darat (AD) tengah menggelar latihan bersama Angkatan Darat AS (US Army). Kerja sama latihan itu merupakan lanjutan dari tahun-tahun sebelumnya.
Pada Kamis, 12 Mei 2022 lalu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dan Atase Darat Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Kolonel Theodore Leo Liebreich bertemu untuk membahas kegiatan Garuda Shield.
Dalam pembahasan tersebut, Dudung menyampaikan rencana latihan yang melibatkan personel prajurit dari kedua negara di dua tempat, yaitu Amborawang, Kalimantan Timur dan Baturaja, Sumatra Selatan. (ATN)
Discussion about this post