ASIATODAY.ID, BEIJING – Untuk mengenang para korban wabah coronavirus (Covid-19), Pemerintah China menetapkan masa berkabung disertai mengheningkan cipta yang digelar secara nasional selama lebih kurang tiga menit pada Sabtu 4 April 2020.
Melansir BBC, China telah mendeklarasikan Sabtu ini sebagai hari berkabung, untuk mengenang lebih dari 3.300 warga yang meninggal akibat wabah covid-19. Saat jam menunjukkan pukul 10.00 waktu setempat, semua warga mengheningkan cipta selama tiga menit.
Mobil, kereta, dan kapal membunyikan klakson sebagai tanda ikut berkabung. Sirene udara juga terdengar di seantero negeri, yang juga mengibarkan bendera setengah tiang.
Kasus pertama covid-19 muncul di Wuhan, provinsi Hubei, China, pada akhir Desember 2019. Sejak saat itu, covid-19 telah menjalar di lebih dari 190 negara dan wilayah.
Hingga Sabtu ini, berdasarkan data terbaru Universitas Johns Hopkins, total kasus covid-19 di kancah global telah melampaui 1 juta 99 ribu dengan lebih dari 58 ribu kematian dan 226.603 pasien sembuh.
Di Wuhan, semua lampu lalu lintas di kawasan urban berubah merah pada pukul 10.00. Lalu lintas pun terhenti selama tiga menit.
Otoritas China mengatakan bahwa mengheningkan cipta ini juga merupakan kesempatan untuk menghormati “para martir.” Martir merujuk pada 14 pekerja medis yang meninggal saat menangani pasien covid-19.
Mengheningkan cipta pada Sabtu ini bertepatan dengan festival tahunan Qingming. Dalam festival ini, jutaan warga China memberikan penghormatan mereka kepada arwah para leluhur.
Saat ini, Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi covid-19, melewati China dan juga Italia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) khawatir AS dapat menjadi pusat pandemi baru covid-19 setelah China dan Eropa. (ATN)
Discussion about this post