ASIATODAY.ID, JAKARTA – Ditengah pelemahan bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok ke zona merah dan berakhir anjlok hampir 3 persen pada perdagangan hari ini, Senin (30/3/2020).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.414,5 dengan koreksi tajam 2,88 persen atau 131,07 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (27/3/2020), IHSG mampu ditutup di level 4.545,57 dengan kenaikan tajam 4,76 persen atau 206,67 poin, lonjakan untuk hari kedua berturut-turut.
Indeks mulai tersungkur dari rally-nya dengan bergerak di zona merah pada awal perdagangan Senin (30/3). Bahkan aktivitas perdagangannya sempat terhenti pukul 10.20 WIB karena anjlok 5 persen ke level 4.318.29.
Dengan demikian, sejak pemberlakukan trading halt atau penghentian sementara perdagangan selama 30 menit pada 11 Maret 2020, perdagangan di BEI tercatat sudah mengalami trading halt sebanyak 6 kali hingga kini.
Sepanjang perdagangan Senin (30/3), IHSG bergerak fluktuatif di level 4.317,71 – 4.545,36. Sebanyak 85 saham menguat, 332 saham melemah, dan 106 saham stagnan.
Menurut Kepala Riset Mirae Sekuritas Hariyanto Wijaya, IHSG masih dalam tren melemah. Kondisi itu menurutnya akan bertahan hingga Mei 2020.
“Saya memperkirakan tren melemah IHSG akan terus berlanjut sampai dengan Mei 2020,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa penurunan IHSG dipicu risk off karena meningkatnya kasus Covid-19.
Sementara itu, menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, koreksi IHSG sejalan dengan pelemahan yang dialami bursa regional.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing ditutup melorot 1,64 persen dan 1,57 persen. Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing turut melemah 0,90 persen dan 0,97 persen.
Adapun indeks Hang Seng Hong Kong turun tajam 1,32 persen, indeks Kospi Korea Selatan terkoreksi tipis 0,04 persen, dan indeks Taiex Taiwan melemah 0,72 persen.
Penurunan tajam juga dialami indeks saham lain di Asia Tenggara, seperti FTSE Straits Times yang anjlok 4,42 persen dan indeks FTSE KLCI Malaysia yang merosot 1,31 persen.
Secara keseluruhan, bursa Asia melemah saat investor mencermati perkembangan negatif virus corona (Covid-19) dan langkah-langkah stimulus yang memicu lonjakan aset berisiko pekan lalu. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post