ASIATODAY.ID, JAKARTA – Bursa saham di Asia-Pasifik mengalami penurunan pada Jumat (18/8/2023).
Investor mengevaluasi data inflasi Jepang untuk bulan Juli dan dampak bangkrutnya raksasa properti China, Evergrande, terhadap sektor properti.
Angka inflasi inti Jepang turun menjadi 3,1%, turun dari 3,3% pada bulan Juni. Sementara itu, angka inflasi keseluruhan tetap pada 3,3%.
Sementara itu, Evergrande, telah mengajukan perlindungan kebangkrutan di pengadilan kebangkrutan AS. Perusahaan ini mencari perlindungan pailit di pengadilan AS, yang melindungi perusahaan non-AS yang sedang menjalani restrukturisasi dari para kreditur.
Indeks Hang Seng di Hong Kong merosot 0,35%, pascalaporan kebangkrutan Evergrande. Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,42% dan indeks Topix juga turun sebesar 0,57% setelah data inflasi dirilis.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik tipis, sementara Kospi di Korea Selatan turun 0,43% dan Kosdaq melemah sebesar 1,28%.
Pada hari Kamis di Amerika Serikat, ketiga indeks utama mengalami penurunan seiring investor terus bergulat dengan risalah dari Federal Reserve AS yang menunjukkan bahwa bank sentral masih khawatir tentang inflasi dan mungkin perlu adanya kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,84%, dan ditutup untuk pertama kalinya di bawah rata-rata pergerakan 50 hari sejak 1 Juni, yang bisa menjadi tanda peringatan potensi tren menurun. Sementara itu, indeks S&P 500 turun 0,77%, dan Nasdaq Composite mengalami penurunan sebesar 1,17%. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post