ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Kapuas Prima Coal Tbk (“ZINC”), emiten yang bergerak di bidang pertambangan bijih besi (Fe) dan Galena yang kemudian diolah menjadi konsentrat timbal (Pb) dan konsentrat seng (Zn) di Indonesia, secara rutin melakukan aktivitas ekplorasi untuk menambah cadangan mineral Perseroan.
Berdasarkan data hasil ekplorasi pada
bulan Februari 2021, yang dilakukan di
daerah Karim dan Gojo telah ditemukan
potensi mineralisasi yang dapat
menambah sumberdaya dan cadangan
mineral Perseroan.
Program eksplorasi ini akan terus dilakukan secara konsisten dengan tujuan untuk menambah cadangan
mineral danmengkonfirmasi kualitas kadar batuan yang akan ditambang oleh Perseroan.
Sebagai informasi, Perseroan memiliki
luas tambang sebesar 5,569 Ha yang
memproduksi logam dasar mulai dari
konsentrat Timbal (Pb), konsentrat Seng (Zn) dan Perak (Ag). Saat ini area yang
sudah berproduksi baru mencapai 390
Ha, atau baru 7 persen dari total luas IUP yang dimiliki.
Sementara untuk jumlah sumber daya Perusahaan per Agustus 2020 mencapai 23,33 juta ton, meningkat dari data sebelumnya sebesar 14,44 juta ton pada tahun 2018. Peningkatan ini diakibatkan oleh adanya penambahan.
Hasil eksplorasi dan juga kadar yang
memang secara aktual lebih tinggi
dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya di tahun 2018.
“Dengan potensi mineral yang ada tersebut, Perseroan masih memiliki potensi sumberdaya dan cadangan yang cukup besar. Sehingga kami optimis Perseroan dapat meningkatkan produksi dan penjualan logam dasar yang dapat meningkatkan kinerja kedepan,” kata Harjanto Widjaja selaku Direktur Utama
ZINC, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (26/3/2021).
Harjanto melanjutkan, selain fokus pada produksi untuk komoditas timbal dan
seng, Perseroan juga tengah menggencarkan produksi bijih besi
dengan target penjualan untuk pasar
domestik.
“Di samping komoditas timbal dan seng yang saat ini sedang gencar di produksi, Perseroan pun tengah melakukan produksi bijih besi untuk dapat dijual di
pasar domestik. Permintaan akan bijih
besi di pasar domestik sangat positif dan selain itu harga komoditas bijih besi saat ini berada di kisaran USD160/ton.
Penambahan penjualan dari komoditas
bijih besi di harapkan dapat memberikan tambahan penjualan sekitar USD12 juta tahun ini,” tutupnya. (AT Network)
Discussion about this post