ASIATODAY.ID, JAKARTA – Negeri Panama punya cara tersendiri mencegah penyebaran wabah coronavirus (Covid-19).
Sekitar 1.700 imigran ilegal yang masuk melalui Panama dan hendak menuju ke Amerika Serikat dikurung dalam kamp tahanan di tengah hutan setelah beberapa orang diantara mereka terinfeksi wabah covid-19.
Mereka ditahan di La Penita, sebuah hutan dekat perbatasan Kolombia, fasilitas yang dirancang untuk menampung sekitar 200 orang di dalam hutan.
“17 imigran telah terinfeksi virus corona baru,” kata sumber resmi tanpa menyebut nama, melansir Aljazeera.com, Minggu (19/4/2020).
Mereka yang terinfeksi sudah dipindahkan dari kamp di Panama, yang mencatat 4.273 infeksi virus corona dan 120 kematian, migran dirawat di tiga pos perbatasan. Pihak pemerintah, UNICEF dan Palang Merah memberi mereka makanan dan perawatan medis.
Sementara CCN melaporkan sebelumnya bahwa Panama memperketat penguncian untuk menahan laju virus itu berdasarkan jenis kelamin.
Pemerintah Panama membuat kebijakan tak biasa yang diberlakukan yakni dengan membuat jadwal keluar rumah bagi perempuan dan laki-laki.
Kendati sudah ada aturan melakukan isolasi mandiri, masih banyak warga yang nekat beraktivitas di luar ruangan. Pejabat setempat kemudian memutuskan untuk membagi jadwal keluar rumah berdasarkan jenis kelamin untuk membatasi jumlah orang yang berada di luar ruangan.
Mulai awal April lalu, perempuan diperbolehkan keluar rumah untuk berbelanja kebutuhan harian pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Sementara laki-laki diizinkan keluar rumah pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. (ATN)
Discussion about this post