ASIATODAY.ID, CHENGDU – Chengdu, China Barat Daya, kota tujuan liburan terkemuka dengan kreativitas budaya yang dinamis, akan menawarkan serangkaian kebijakan kondusif serta peluang investasi dalam rangka pembangunan kota budaya yang ternama di dunia pada 15 Oktober.
Ajang ini digelar oleh National Business Daily dan segera berlangsung di E-sports Hall of Fanmate Creative Area, di sebelah timur Chengdu.
Sebanyak 51 kebijakan yang menguntungkan, peluang investasi senilai RMB 284,8 miliar (USD42,3 miliar), 100 produk baru, dan 100 lokasi budaya, olahraga, dan pariwisata segera diluncurkan di acara ini.
Berbagai kebijakan dan peluang ini mencerminkan langkah Chengdu yang ingin tampil sebagai kota ternama di dunia yang dikenal atas kebudayaan dan kreativitas, pariwisata, ajang olahraga, gastronomi, musik, dan pertunjukan.
Keenam sektor ini mengalami pertumbuhan dua digit pada 2019. Menurut data yang dihimpun, Chengdu juga merupakan tujuan liburan terpopuler kedua saat liburan Hari Nasional.
Di ajang ini, CoCo Cartoon asal Chengdu, yang memproduksi film animasi terlaris “Ne Zha”, akan merilis pertunjukan animation-reality-mixed bersama Chengdu Yongling Museum.
Pertunjukan tersebut akan menampilkan berbagai musisi dan penari dari ribuan tahun lalu, serta menghadirkan enam sosok yang mewakili mereka di Chengdu.
Sesi penting lainnya dari ajang ini adalah kehadiran Chengdu e-sports club All Gamers yang sangat digemari. Mereka telah dikenal atas prestasi luar biasa dalam kompetisi “Honor of Kings” dan “PlayerUnknown’s Battlegrounds”, termasuk meraih satu gelar juara dan tiga medali perak di King Pro League. Produk mobile game yang fenomenal “Honor of Kings”, dikembangkan oleh TiMi Studios yang berbasis di Chengdu.
Lebih lagi, sejumlah tamu penting juga akan menghadiri acara ini untuk berbagi pandangan tentang cara membina kota budaya. Tamu-tamu ini termasuk Paul Owens, Director, World Cities Culture Forum, Jean-Luc Monterosso, Anggota Académie des Beaux-Arts asal Perancis, dan Kurator Chengdu Contemporary Image Museum, serta Patrick Nijs, mantan Duta Besar Belgia untuk China, dan salah satu pendiri EU-China Joint Innovation Centre.
Ajang ini menjadi bagian dari program kampanye promosi selama satu tahun yang mempromosikan 1.000 produk baru dan 1.000 lokasi baru pada akhir 2020. Ajang yang berlangsung pada Oktober tersebut digelar oleh beberapa instansi pemerintah kota Chengdu, dan pemerintah Distrik Longquanyi. (AT Network)
Discussion about this post