ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah China terus mendorong proyek pembangunan strategis berskala masif bernama Belt and Road Initiative yang melibatkan hampir 70 negara dan organisasi internasional.
Pekan kemarin, konferensi virtual mengenai proyek tersebut digelar dengan dipimpin langsung Menteri Luar Negeri, China, Wang Yi.
Dari perwakilan 25 negara, salah satu yang hadir dalam pertemuan adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
China menganggap Indonesia sebagai salah satu mitra penting dalam proyek Belt and Road Initiative tersebut.
“Dalam sambutan tertulisnya, Presiden Xi Jinping menekankan bahwa China akan senantiasa menjunjung tinggi prinsip perkembangan damai dan kerja sama yang saling menguntungkan untuk menang bersama,” ujar Qiu Xinli, penasihat politik dari Kedutaan Besar China, di Jakarta.
“Kami bersedia bekerja sama dengan para mitra untuk membangunkan Belt and Road menjadi jalan kerja sama; jalan kesehatan yang melindungi kesehatan dan keselamatan rakyat; jalan pemulihan yang mendorong ekonomi sosial bergeliat kembali; dan jalan pertumbuhan yang merealisasikan potensi perkembangannya,” paparnya saat konferensi virtual, Rabu (24/6/2020).
Beijing berharap Indonesia dapat terus mempromosikan Belt and Road Initiative di panggung dunia. Bagi China, proyek pembangunan ini dapat mendorong terwujudnya “Komunitas Senasib Sepenanggungan Umat Manusia.”
Dalam membangun proyek Belt and Road Initiative, China menilai strategi Poros Maritim Dunia yang diserukan Presiden Joko Widodo dapat berjalan secara sinergis.
“Sinergi strategi pembangunan antara China dan Indonesia terus meraih hasil penting,” kata Qiu.
“Kami bersedia bekerja sama dengan Indonesia untuk semakin memperdalam dan memperkokoh pembangunan Belt and Road serta strategi Poros Maritim Dunia agar memberikan kesejahteraan kepada rakyat kedua negara,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post