ASIATODAY.ID, TIBET – Pemerintah China mulai membuat garis pemisah di puncak Gunung Everest sebagai langkah pencegahan pandemi Covid-19. Garis pemisah ini dibuat untuk mencegah pendaki dari Nepal dan pendaki dari sisi Tibet berbaur satu sama lain.
Base camp Everest di sisi Nepal telah dilanda kasus Covid-19 sejak akhir April. Dilansir dari CNN, Senin (10/5/2021). Pemerintah Nepal sampai saat ini belum melarang pendakian musim semi, yang biasanya berlangsung dari April hingga awal Juni sebelum hujan monsun.
Kantor berita Xinhua yang mengutip biro olahraga Tibet mengatakan, sebuah tim kecil pemandu pendakian Tibet akan mendaki Everest dan memasang garis pemisah di puncak. Garis pemisah itu bertujuan untuk menghentikan kontak langsung antara pendaki dari kedua sisi puncak. Sebanyak 21 warga negara China sedang dalam perjalanan ke puncak Everest dari sisi Tibet.
Pemandu Tibet akan mengatur garis pemisah sebelum kedatangan mereka. Namun tidak dijelaskan bagaimana cara pemandu Tibet itu memasang garis pemisah tersebut.
China sejauh ini tidak mengizinkan pendaki asing untuk naik dari sisi Tibet sejak wabah virus corona di tahun lalu. Para wisatawan di kawasan Gunung Everest di Tibet juga dilarang mengunjungi base camp di sisi Tibet.
Pada Minggu (9/5/2021), China daratan melaporkan 12 kasus Covid-19 baru yang melibatkan wisatawan yang datang dari luar negeri. Sementara, Nepal melaporkan 9.023 kasus Covid-19 pada 7 Mei 2021.
Pada akhir April lalu, setidaknya satu pendaki di Gunung Everest dinyatakan positif COVID-19, hanya beberapa minggu setelah puncak tertinggi di dunia itu dibuka kembali untuk pendaki pada awal April lalu setelah satu tahun ditutup.
Pendaki asal Norwegia, Erlend Ness, diisolasi di rumah sakit selama delapan malam karena virus tersebut, katanya kepada BBC. (ATN)
Discussion about this post