• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

China dan Rusia Bersatu Gagalkan Upaya AS Sanksi Korea Utara

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
May 28, 2022
in News
1 min read
0
Indonesia Terpilih Jadi Wakil Presiden Sidang Umum PBB ke-74

Sidang PBB. Dok

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, NEW YORK – China dan Rusia menggunakan hak veto mereka untuk menggagalkan upaya pimpinan Amerika Serikat (AS) agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap Korea Utara (Korut) atas peluncuran terbaru balistik yang dilakukan negara komunis itu.

Tindakan China dan Rusia pada Kamis (26/5/2022) itu memperlihatkan perpecahan di Dewan Keamanan PBB untuk pertama kalinya sejak Dewan mulai menjatuhkan sanksi terhadap Pyongyang pada 2006.

Berbeda dengan China dan Rusia, 13 anggota lainnya Dewan Keamanan menyatakan mendukung resolusi yang disusun AS tersebut.

RelatedPosts

EKONOMI INDONESIA: Pendapatan Negara Semester I/2022 Tembus Rp1.317,2 Triliun

Pekerja Mogok Kerja, Penerbangan di Bandara Paris Lumpuh  

China, Makau dan Hong Kong Diterjang Topan Chaba

Mitigasi Pandemi, World Bank Setuju Pembentukan Dana Perantara Keuangan Global

KORUPSI LNG DI INDONESIA: KPK Periksa Eks Dirut Pertamina dan PLN

Rancangan resolusi itu berisi usulan untuk menerapkan larangan ekspor tembakau dan minyak ke Korut, negara pimpinan Kim Jong-un, sang perokok berat.

Rancangan itu juga akan menempatkan Lazarus ke dalam daftar hitam. Kelompok peretas itu dikatakan AS punya hubungan kuat dengan Korut.

Pemungutan suara di Dewan Keamanan tersebut dilakukan satu hari setelah Korut menembakkan tiga peluru kendali, termasuk benda yang diyakini sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM) pascakunjungan Presiden AS Joe Biden ke Asia.

Peluncuran rudal-rudal itu merupakan yang terbaru dilakukan tahun ini serta pelanggaran atas larangan yang ditetapkan Dewan Keamanan.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan, “Penerapan sanksi baru terhadap Korut mengarah ke jalan buntu.”

Duta Besar China untuk PBB Zhang Jung mengatakan sanksi tambahan terhadap Korut tidak akan membantu keadaan dan hanya akan meningkatkan “efek negatif dan konfrontasi.”

Dalam 16 tahun terakhir ini, Dewan Keamanan telah dengan suara bulat terus-menerus meningkatkan sanksi untuk memutus kemampuan Pyongyang mendanai program senjata nuklir dan rudal balistik.

Dewan terakhir kali mengetatkan sanksi terhadap Pyongyang pada 2017.

Sejak itu, China dan Rusia kerap mendorong negara-negara agar melonggarkan sanksi atas alasan kemanusiaan.

Korut menghentikan perundingan setelah tiga kali pertemuan antara Kim Jong-un dan presiden AS saat itu, Donald Trump, tidak membuahkan hasil.

China sudah mendesak AS untuk mengambil langkah, termasuk mencabut beberapa sanksi sepihak, agar Pyongyang mau kembali melakukan perundingan. (ANT)

Tags: Dewan Keamanan PBBUnited Nations
Previous Post

GPDRR Bali: Hanya 95 Negara yang Memiliki Sistem Peringatan Dini Multi-Bahaya

Next Post

Sudah 24 Jam, Jejak Emmeril Khan di Sungai Aare, Swiss Belum Terdeteksi

Related Posts

Efek Covid-19, Ekonomi Dunia Mundur Puluhan Tahun
News

Gempa Bumi di Afghanistan, PBB Kirim Bantuan Kemanusiaan

June 23, 2022
Pertemuan Darurat OKI Hasilkan 2 Resolusi Atasi Krisis di Afganistan
News

Afghanistan Hadapi ‘Momen Tergelap’ dalam Satu Generasi

June 17, 2022
Unjukrasa Dukung Uighur, Demonstran Hong Kong Bentrok dengan Polisi
News

Pakar HAM PBB Desak China Buka ‘Akses Penuh’ ke Penjara Uyghur, Tibet dan Hong Kong

June 11, 2022
Saatnya Pemimpin Dunia Bertindak untuk Akhiri Krisis Pangan, Energi dan Keuangan
News

Saatnya Pemimpin Dunia Bertindak untuk Akhiri Krisis Pangan, Energi dan Keuangan

June 9, 2022
Ukraina Bagai ‘Neraka’, 1,2 Juta Jiwa Telah Eksodus
News

Saatnya Mengakhiri Permusuhan, Perang Rusia-Ukraina telah Membawa Bencana

June 5, 2022
Dewan Keamanan PBB Rapat Darurat Bahas Kudeta Militer di Myanmar
News

PBB: Narkoba di Asia Makin Menggila, 172 Ton Tablet Metamfetamin Disita pada 2021

May 31, 2022
Next Post
Sudah 24 Jam, Jejak Emmeril Khan di Sungai Aare, Swiss Belum Terdeteksi

Sudah 24 Jam, Jejak Emmeril Khan di Sungai Aare, Swiss Belum Terdeteksi

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Konservasi Raja Ampat, Pemerintah Indonesia Diganjar Blue Park Awards
  • Di Forum UNOC, Indonesia Ungkap Komitmen 32,5 Juta Hektar Kawasan Konservasi Perairan
  • EKONOMI INDONESIA: Pendapatan Negara Semester I/2022 Tembus Rp1.317,2 Triliun
  • Energy Expert, Inovasi Alibaba Cloud untuk Menghitung Emisi Karbon
  • Pekerja Mogok Kerja, Penerbangan di Bandara Paris Lumpuh  
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian