ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) memandang China sebagai satu-satunya rival mereka di dunia.
Karena itu, AS menggalang Eropa bergabung dengan kebuntuan melawan pengaruh China.
Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman menilai Beijing telah menantang keamanan dan nilai-nilai Eropa.
“Negara-negara Eropa perlu bergabung dengan AS untuk membantunya menghadapi tantangan yang semakin besar terhadap tatanan dunia yang ada yang ditimbulkan oleh China,” kata Wendy Sherman kepada wartawan melalui link video pada Kamis, sebagaimana dilaporkan RT, Jumat (3/6/2022).
Menurut Sherman, melawan pengaruh Beijing penting untuk melestarikan, apa yang disebutnya, cara hidup Eropa.
Sebelumnya, Washington menyebut China satu-satunya negara yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk membentuk kembali tatanan dunia dan mengancam “visi bersama” negara-negara Barat tentang masa depan.
Menurut Sherman, China saat ini adalah ancaman bagi nilai-nilai Barat jauh sebelum ia dianggap bersekutu dengan Rusia, yang saat ini mendominasi berita utama di Barat karena operasi militer Moskwa yang sedang berlangsung di Ukraina.
“Bahkan sebelum Presiden Xi Jinping dan Presiden Vladimir Putin menyatakan kemitraan ‘tanpa batas’ mereka pada bulan Februari, China telah menantang keamanan Eropa, ekonomi Eropa dan nilai-nilai Eropa,” kata Sherman kepada wartawan di Washington, DC.
“Saat Beijing mungkin berada ribuan mil jauhnya, tindakan RRT sama pentingnya bagi masa depan Eropa,” katanya, seraya menambahkan bahwa Washington tidak mencari perang dingin baru dengan Beijing.
“Sementara AS tidak berencana untuk memutuskan ekonominya dengan China. Washington tidak bisa begitu saja mengandalkan Beijing untuk mengubah perilakunya,” lanjut Sherman, sambil menyerukan negara-negara Eropa untuk menyelaraskan pendekatan mereka dengan Washington, terutama pada isu-isu seperti sebagai rantai pasokan.
Kata-kata Sherman muncul satu minggu setelah pernyataan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
“China adalah satu-satunya negara dengan niat untuk membentuk kembali tatanan internasional – dan, semakin, kekuatan ekonomi, diplomatik, militer dan teknologi untuk melakukannya,” kata Blinken. (ATN)
Discussion about this post