ASIATODAY.ID, SERPONG – Para pelajar Indonesia mencatatkan prestasi dalam ajang International Exhibition for Young Inventor (IEYI). Dalam Awarding Ceremony IEYI yang diselenggarakan pada Jumat (25/10), tiga inovasi pelajar Indonesia berhasil mendapat medali emas.
Firman Fathoni dari SMAN 5 Surabaya mendapatkan medali emas untuk invensi ganTAS 4.0. Alat ini menggunakan mekanisme teknologi bluetooth yang dikoneksikan dengan ponsel pintar. Mekanisme kerja ganTAS adalah mendata jumlah koper dalam satu rombongan tour.
“Ketika aplikasi smartphone dinyalakan, maka akan terdeteksi koper mana yang belum ada,” ujarnya, dikutip dari keterangan tertulis LIPI, Minggu (27/10/2019).
Alat ini sendiri ia ciptakan karena pernah memiliki pengalaman tak enak saat ikut rombongan tour. “Koper kakak saya tertukar dengan orang asing di bandara,” ujarnya.
Medali emas berikutnya diraih Neng Rizqi Ni’mah dari SMAN 1 Kediri yang membuat Penggaris Multifungsi.
“Saya menggabungkan beberapa penggaris, jangka, dan busur sehingga dapat membuat bangun dua dimensi dengan mudah dan presisi,” jelasnya.
Ia menciptakan alat ini karena merasa selalu kesulitan menggambar bangun segi enam.
“Alat ini akan memudahkan pekerjaan orang-orang yang memerlukan presisi simetris dan kecepatan menggambar bangun datar, seperti guru sekolah dan arsitek.”
Medali emas juga berhasil diraih Muhammad Alim Ajid dan Muhammad Ismail Umar yang menciptakan Magic Pen untuk anak-anak yang memilki keterbatasan fisik yang ingin mempelajari sistem elektronika sederahana.
“Mereka merasa kesulitan jika menggunakan anggota tubuh untuk menyambung atau memutuskan kabel-kabel listrik, “ jelas Alim.
Mereka menggunakan gel dari ekstrak dari belimbing wuluh atau Averhoa bilimbi sebagai penghantar arus listrik. “Gel ini juga aman, ekonomis, seta ramah lingkungan,” tutupnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post