ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perusahaan pengapalan dan transportasi peti kemas asal Prancis, CMA/ CGM Group menjajaki investasi di sektor kepelabuhanan Indonesia.
Perusahaan itu berencana akan terlibat dalam pembangunan Pelabuhan New Tanjung Priok.
Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto dan Vice-President of Public Affairs dari CMA/CGM Group Patrice Bergamini, dalam acara ASEAN-EU Business Summit di Brussel, Belgia, Selasa (13/12/2022).
“Kami ingin menjajaki kemungkinan untuk melakukan kerja sama investasi dalam rencana pembangunan Pelabuhan New Tanjung Priok di Jakarta,” kata Bergamini.
CMA/CGM Group merupakan sebuah perusahaan pengapalan dan transportasi peti kemas asal Prancis yang merupakan salah salah satu dari 4 besar perusahaan pengapalan di dunia (Bersama Maersk Line, MSC, dan COSCO Shipping Lines).
Perusahaan ini, mempunyai perwakilan di 160 negara melalui 400 kantor, 750 gudang, 130.000 karyawan, dan 566 armada kapal, serta melayani 420 dari 521 pelabuhan komersial dunia dengan mengoperasikan sebanyak 257 jalur pelayaran.
Bergamini menjelaskan, CMA/CGM memiliki pengalaman yang panjang dalam hal infrastruktur kepelabuhanan. Saat ini CMA/CGM Group telah menjalin kerja sama yang intensif dengan beberapa negara seperti India, Australia, Afrika, dan beberapa negara di kawasan Teluk.
Bergamini juga menyampaikan concern terkait kemungkinan pemberian izin dari pemerintah Indonesia untuk kapal yang berbendera bukan Indonesia supaya dapat membawa kargo internasional baik dari maupun menuju pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia.
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan, bahwa sesuai ketentuan perundang-undangan, di Indonesia saat ini berlaku asas cabotage yang mewajibkan penggunaan kapal berbendera Indonesia ketika beroperasi di perairan nasional Indonesia.
Airlangga mendorong CMA/CGM Group untuk melakukan investasi yang lebih besar di Indonesia, termasuk bermitra dengan perusahaan perkapalan/ logistik yang ada di dalam negeri.
“Untuk itu, CMA/ CGM Group dipersilahkan menjajaki potensi kerjasama lebih lanjut dengan perusahaan di Indonesia sesuai ketentuan yang ada,” kata Airlangga. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post