ASITODAY.ID, NEW DELHI – Bencana banjir bandang yang menghancurkan sebuah lembah terpencil di utara India akibat longsoram gletser gunung Himalaya mengakibatkan krisis air bersih di ibu kota New Delhi.
Pasalnya, pasokan air bersih bagi puluhan ribu penduduk di kota itu terputus total.
Kantor berita AFP, Senin (15/2/2021) melaporkan bahwa otoritas setempat menyalahkan banyaknya lumpur dan puing-puing dari banjir yang terjadi pada 7 Februari, atas kekurangan pasokan air bersih tersebut.
Lembah Rishiganga, yang terletak di negara bagian Uttarakhand yang berjarak 530 kilometer (330 mil) di hulu ke timur laut Delhi, merupakan pemasok utama air bagi penduduk New Delhi. Namun, pihak berwenang tidak menyebutkan berapa lama pasokan air akan terhenti.
Banjir menyapu lembah itu dan menghancurkan kompleks pembangkit listrik serta menghancurkan jalan dan jembatan. Sekitar 50 orang tewas dan 150 lainnya hilang dalam peristiwa tersebut.
Tim penyelamat belum lama ini mengeluarkan mayat dari terowongan yang dipenuhi lumpur dan puing-puing di mana lebih dari 30 pekerja diduga terjebak.
Banjir tersebut diyakini dipicu oleh longsor gletser yang meluncur ke lereng gunung atau danau glasial yang menembus tepiannya. Air dari lembah mengalir ke Sungai Gangga dan dari sana ke Delhi.
Raghav Chadha, wakil ketua dewan air Delhi mendesak penduduk untuk menggunakan air dengan bijaksana karena dua dari instalasi pengolahan air utama kota tidak dapat beroperasi dengan kapasitas penuh karena air tercemar kotoran.
Dia mengatakan tim telah dikerahkan untuk membersihkan filter dan menyiram air baku dengan amonia tinggi.
New Delhi, yang berpenduduk lebih dari 20 juta, menghadapi kekurangan air setiap musim panas. Sebanyak 60 persen air yang dipasok ke kota itu berasal dari Sungai Yamuna dan sekitar 34 persen dari Sungai Gangga. Keduanya menghadapi masalah polusi yang parah dalam beberapa tahun terakhir. (ATN)
Discussion about this post