• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Dampak Perubahan Iklim, Danau Toba Terancam Krisis Air

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
March 30, 2021
in Sains & Lingkungan
2 min read
0
Danau Toba Segera Diakui UNESCO

Danau Toba. Foto : Kemenpar

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
56 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Krisis air mulai mengancam eksistensi Danau Toba, di Sumatera Utara. Pasalnya, level tinggi muka air (TMA) Danau Toba saat ini sudah mendekati titik minimum.

TMA Danau Toba menunjukkan tren menurun setiap tahunnya. Selain karena efek dari perubahan iklim yang mempengaruhi curah hujan di kawasan Danau Toba, kerusakan lingkungan juga menjadi salah satu penyebab turunnya level muka air danau.

Untuk mencegah hal itu terjadi berkepanjangan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) mulai melakukan operasi rekayasa cuaca untuk menurunkan hujan di daerah tangkapan air Danau Toba.

RelatedPosts

Demi Masa Depan Bumi, AS dan China Bersatu Atasi Perubahan Iklim

Diplomasi Anies Baswedan Jadi Rujukan PBB dalam Aksi Iklim Global

Indonesia Lebih Mampu Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan Dibanding AS, UE dan Australia

Indonesia Komitmen Lestarikan 6 Situs UNESCO Global Geopark

Indonesia Berambisi Tekan Emisi Karbon Hingga 314 Juta Ton di 2030

Menurut Kepala BB TMC, Jon Arifian, Danau Toba memiliki fungsi sangat strategis baik untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), irigasi, serta memenuhi air baku untuk industri dan rumah tangga termasuk pariwisata.

“TMC melakukan upaya untuk memodifikasi pertumbuhan awan dengan memasukkan inti kondensasi ke dalam sistem awan sehingga hujan lebih cepat terjadi dan curah hujan yang dihasilkan menjadi lebih besar,” jelas Jon, melalui siaran pers, Selasa (30/3/2021).

Jon mengatakan, data historis rata-rata curah hujan pada April di Danau Toba sebesar 203 mm, sehingga pelaksanaan TMC kali ini diharapkan dapat meningkatkan 20-30 persen dari curah hujan selama April di Danau Toba.

Direktur Eksekutif Operasi dan Produksi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Reinaldy Harahap, menyambut positif langkah BPPT. Dia mengatakan, sampai 26 Maret 2021, TMA Danau Toba berada pada level 903.20 meter, sedangkan level minimum di titik 902.40 meter agar PLTA dapat beroperasi secara normal.

“Kondisi ini cukup mengkhawatirkan sehingga perlu langkah praktis untuk meningkatkan tinggi muka air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Danau Toba. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan TMC,” terang Reinaldy.

DAS Danau Toba menjadi sumber utama untuk 3 bendungan dan 2 PLTA yang dikelola oleh PT Inalum. Bendungan tersebut yaitu Bendungan Pengatur, Bendung Sigura-gura dan Bendungan Tangga. Sedang PLTA yaitu PLTA Sigura-gura dan PLTA Tangga.

PLTA Sigura-gura memiliki kapasitas produksi 286 MW dan PLTA Tangga memiliki kapasitas produksi 317 MW. Selain itu, Danau Toba juga menjadi sumber mata pencarian bagi penduduk yang tinggal di sekitarnya.

Koordinator Bidang Pelayanan TMC BBTMC Sutrisno mengatakan sorti pertama kegiatan TMC DAS Danau Toba akan dilaksanakan mulai Kamis (1/4/2021) selama 20 hari mendatang.

“Pesawat yang akan digunakan yaitu pesawat jenis Piper Cheyenne II registrasi PK-TMC milik BPPT dengan metode TMC menggunakan bahan semai Flare Cosat,” kata Sutrisno.

Tim TMC telah menyiapkan bahan semai Flare Cosat sebanyak 170 batang di Posko TMC Danau Toba di area PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Silangit, Sumut.

Koordinator Lapangan TMC DAS Danau Toba, Cornelius A Nababan, menambahkan untuk membantu pengamatan cuaca dan kondisi awan di wilayah target, akan ditempatkan personil di dua lokasi Pos Pengamatan Meteorologi (Posmet), yaitu di daerah Porsea dan Merek.

“Hasil pengamatan cuaca dan potensi awan hujan akan dilaporkan setiap saat oleh petugas di Posmet kepada tim pelaksana di Posko, untuk dianalisis dan dijadikan sebagai masukan guna menentukan strategi pelaksanaan penyemaian awan setiap harinya,” kata Cornelius.

Proses pengamatan cuaca tersebut dilakukan bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Silangit untuk analisa data cuaca dan radar. (ATN)

Tags: Climate ChangeDanau TobaKrisis Air BersihPerubahan Iklim
Previous Post

Biden Gagas Proyek Besar untuk Asia, Geser Proyek OBOR China

Next Post

Proyek HSR Batal, Malaysia Bayar Ganti Rugi ke Singapura Rp1,09 Triliun

Related Posts

Relasi AS-China Mencair, Joe Biden dan Xi Jinping Mulai Dialog
Sains & Lingkungan

Demi Masa Depan Bumi, AS dan China Bersatu Atasi Perubahan Iklim

April 18, 2021
Vaksinasi Covid-19 di Jakarta Jadi Referensi C40 Cities-WHO
Sains & Lingkungan

Diplomasi Anies Baswedan Jadi Rujukan PBB dalam Aksi Iklim Global

April 17, 2021
INFID Desak Pemerintah Indonesia Berperan Aktif Mengatasi Pemanasan Global
Sains & Lingkungan

Indonesia Lebih Mampu Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan Dibanding AS, UE dan Australia

April 17, 2021
Tekan Emisi Karbon, Indonesia Terima Rp800 Miliar
Sains & Lingkungan

Indonesia Berambisi Tekan Emisi Karbon Hingga 314 Juta Ton di 2030

April 16, 2021
Selandia Baru Sukses Memutus Penyebaran Covid-19
Sains & Lingkungan

Selandia Baru, Negara Pertama di Dunia yang Terapkan UU Perubahan Iklim

April 14, 2021
China Hasilkan Emisi Karbon Dioksida Sebanyak 319 Juta Ton pada 2019
Sains & Lingkungan

AS Dorong China Pimpin Aksi Iklim Global

April 14, 2021
Next Post
Efek Covid-19, Proyek Kereta Cepat Kuala Lumpur-Singapura Dihentikan

Proyek HSR Batal, Malaysia Bayar Ganti Rugi ke Singapura Rp1,09 Triliun

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Kota-kota di Asia Kini Paling Mahal di Dunia
  • Demi Masa Depan Bumi, AS dan China Bersatu Atasi Perubahan Iklim
  • Denmark Buka Kunjungan Wisatawan Global Mulai Bulan Depan
  • Panglima Militer Myanmar Siap Hadiri KTT ASEAN di Jakarta
  • Indonesia Berambisi Jadi Lumbung Pangan Dunia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.