ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia mengalami kerugian ekonomi yang cukup besar akibat perubahan iklim.
Berdasarkan kajian dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kerugian ekonomi yang dialami Indonesia bisa mencapai hingga Rp544 triliun selama 2020-2024.
“Potensi kerugiannya sudah dihitung sampai 2024, dan diperkirakan kerugian ekonomi akibat berbagai bencana yang dipicu oleh perubahan iklim cukup besar. Ini yang harus segera di mitigasi,” kata Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Medrilzam dikutip Minggu (9/1/2022).
Menurut Medrilzam, setidaknya ada empat sektor yang berpotensi mengalami dampak kerugian cukup signifikan.
Pertama, wilayah pesisir dan laut yang disebabkan oleh kecelakaan kapal dan genangan pantai.
“Bappenas memperkirakan kerugian akibat dampak perubahan iklim pada sektor ini mencapai Rp408 triliun,” jeladnya.
Kedua, sektor pertanian. Contoh kerugian ekonomi yang bisa ditimbulkan akibat perubahan iklim adalah penurunan produksi beras. Total kerugian diperkirakan sebesar Rp78 triliun.
Ketiga, sektor kesehatan. Kerugian yang diperkirakan oleh Bappenas yaitu peningkatan kasus demam berdarah dengan total kerugian di sisi ekonomi mencapai Rp31 triliun.
Keempat, sektor perairan. Bappenas memperkirakan dampak perubahan iklim bisa memicu penurunan ketersediaan air hingga mencapai Rp28 triliun.
Medrilzam mengungkapkan, Indonesia saat ini sudah menghadapi ancaman bencana akibat perubahan iklim.
Dalam lima tahun terakhir bencana yang kerap terjadi didominasi oleh bencana hirometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa bencana hidrometeorologi pada 2020, tahun pertama pandemi Covid-19, mencapai 4.842 kejadian, atau meningkat 2,4 kali dibandingkan dengan 2010.
Selain itu, selama periode 2010-2020, rata-rata kerugian ekonomi yang dialami oleh Indonesia akibat bencana hidrometeorologi setiap tahunnya yaitu sebesar Rp22,8 triliun.
“Catatan dari BNPB, tahun 2020 hampir 99 persen bencana yang terjadi di Indonesia adalah yang terkait dengan hidrometeorologi yang relatif mendominasi. Hal ini sangat terkait dengan perubahan iklim,” terang Medrilzam. (ATN)
Discussion about this post