ASIATODAY.ID, SURABAYA – Pemerintah Indonesia berupaya memberikan perlindungan dan mencukupi kebutuhan warganya yang saat ini berada di Wuhan, China. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing terus menjalin kontak dengan WNI.
“Sementara masih berada di sana. KBRI sudah bicara detail dan mengikuti,” ujar Presiden Joko Widodo saat berada di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/01/2020).
Kepala Negara menjelaskan pemerintah melalui KBRI berupaya memenuhi kebutuhan logistik para WNI. Pemerintah juga memastikan pengiriman bantuan berjalan baik.
Presiden mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terkait virus corona. Masyarakat diminta tidak panik dan cemas berlebihan.
“Pengawasan di semua bandara kita terutama yang berhubungan dengan flight dari dan ke China sudah kita lakukan. Yang paling penting hati-hati dan waspada terhadap gejala yang ada,” imbuhnya.
Beberapa kasus dugaan virus corona muncul ke publik beberapa waktu belakangan. Sejumlah pasien yang diduga terjangkit langsung diisolasi dan diperiksa lebih lanjut. Pengamanan di perbatasan juga diperketat untuk memastikan virus berbahaya ini tak menyebar masuk Indonesia.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan penyebaran virus corona tidak sampai ke Indonesia. Dia mengimbau masyarakat tidak khawatir dan panik.
Siapkan Pemulangan Mahasiswa
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, China disebut menyiapkan formulasi pemulangan mahasiswa Indonesia yang masih terisolir di Kota Wuhan, China. Formulasi itu disiapkan untuk pemulangan 10 mahasiswa (sebelumnya disebut 12) Univesitas Negeri Surabaya (Unesa).
“Kami dan KBRI pada Minggu (26/01/2019) kemarin sudah rapat terbatas untuk menyiapkan formula pemulangan mahasiswa. Jangan sampai proses pemulangan berdampak pada mereka tertular. Karena penularan virus corona masih dalam kajian,” kata Rektor Unesa, Nurhasan.
Nurhasan menjelaskan meski telah menyiapkan formulasi pemulangan, Pemerintah China belum memberikan izin mahasiswa keluar dari Kota Wuhan untuk pulang ke Indonesia. Sebab sampai saat ini Pemerintah China masih mengisolasi kota tersebut.
“Untuk saat ini, mahasiswa masih berada di asrama kampus, karena tempat itu yang dianggap paling aman dan steril,” jelasnya.
Menyikapi keluhan mahasiswa terkait cadangan logistiknya menipis, Nurhasan menegaskan pihak Unesa tengah berupaya mentransfer uang untuk mendukung kebutuhan cadangan makanan mahasiswa yang terisolir.
“Kami sampaikan agar mereka jangan sampai mengurangi porsi makan. Karena kalau kondisi mereka tidak sehat, maka kekebalan tubuh mereka berkurang dan mudah terkena virus,” ungkap Nurhasan.
Nurhasan meralat jumlah mahasiswa Unesa yang masih terisolir di Wuhan. Sebelumnya dia menyebut ada 12 mahasiswa, namun jumlah mahasiswa Unesa di kota tersebut hanya 10 orang.
Pemerintah China mengeluarkan data seputar virus corona, yakni 80 korban tewas dengan total kasus terkonfirmasi mencapai 2.744 per Senin 27 Januari 2020. Tambahan 24 korban tewas berasal dari Hubei, provinsi yang menjadi episenter penyebaran virus corona tipe nCoV ini.
Sebagian negara, seperti Amerika Serikat dan Australia berencana mengevakuasi warga mereka dari kota Wuhan yang menjadi wilayah pertama virus ini ditemukan.
Virus corona ini telah terkonfirmasi di banyak negara lain seperti Thailand, Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia, Kanada hingga Prancis. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post