ASIATODAY.ID, JAKARTA – Denmark menunjukkan minat besar dalam investasi hijau di Indonesia, salah satunya pada proyek-proyek energi terbarukan seperti pengolahan sampah menjadi energi.
Sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Denmark, akhir pekan lalu Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia, HE Lars Bo Larsen besama Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, mengunjungi pabrik PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), unit usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di Cilacap, Jawa Tengah.
Kunjungan ini sebagai bentuk kerja sama strategis dalam proyek pengelolaan sampah yang telah terjalin antara SBI dengan Kedutaan Besar Kerajaan Denmark sejak 2013.
Dalam kunjungan itu, mereka diterima langsung oleh Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo dan Direktur Manufacturing SBI Soni Asrul Sani.
Duta Besar Denmark, HE Lars Bo Larsen mengatakan Denmark mendukung keberadaan fasilitas refuse derived fuel (RDF) di Cilacap untuk mempercepat transisi hijau di Indonesia.
“Ini akan membawa banyak peluang dan menciptakan lapangan kerja berkelanjutan,” kata HE Lars Bo Larsen dalam keterangan tertulisnya Senin (6/6/2022).
Adapun teknologi RDF adalah upaya pengelolaan sampah berkelanjutan yang mampu mengubah sampah menjadi energi alternatif terbarukan dan dapat mengurangi emisi CO2.
Setelah diresmikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan pada 21 Juli 2020, saat ini fasilitas RDF di Cilacap telah beroperasi penuh dengan kapasitas 120–150 ton sampah per hari.
Fasilitas pengolahan sampah domestik terpadu yang pertama di Indonesia ini merupakan milik Pemerintah Kabupaten Cilacap, atas dana hibah dari Kerajaan Denmark melalui Environmental Support Program III (ESP3), dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta SBI yang ditunjuk sebagai operator.
Sementara Direktur Utama PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Lilik Unggul Raharjo menjelaskan, aplikasi teknologi ini adalah bentuk komitmen perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
Pengelolaan limbah dan sampah menjadi energi alternatif terbarukan yang mengedepankan prinsip ekonomi sirkular, membantu perwujudan pembangunan keberlanjutan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
“Kerja sama lintas pemangku kepentingan yang terjalin dalam proyek RDF di Cilacap ini, diharapkan dapat terus berlangsung dan diterapkan di lebih banyak daerah di Indonesia,” kata Lilik Unggul Raharjo.
Manfaat pengelolaan sampah dengan teknologi RDF di Kabupaten Cilacap, bahkan menginspirasi Pemerintah Indonesia untuk mereplikasi teknologi RDF ke 34 kota di Indonesia.
Dalam perkembangannya, Kedutaan Denmark juga turut mendukung beberapa inisiatif antara lain dengan memberikan dukungan untuk studi kelayakan dalam proyek RDF Plant di Provinsi Aceh. (ATN)
Discussion about this post