ASIATODAY.ID, JAKARTA – Untuk membangkitkan dan meningkatkan kejayaan Rempah Indonesia di pasar global, Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia berkolaborasi untuk membangun sentra rempah nusantara serta sister city dengan Kota Yulin, China.
Terkait hal tersebut, Dewan Rempah Kejayaan Indonesia berinisiatif mengadakan acara “Pertemuan dan MOU Bisnis Rempah dengan Delegasi Yulin – China” di Jakarta, Selasa (08/08/2023).
“Acara ini digelar dengan tujuan untuk menjalin kerjasama dagang antara pelaku rempah asal China dan Indonesia, serta membahas rencana pengembangan sentra rempah Nusantara dan Sister City Kota Yulin China di Indonesia,” ujar Tjokorda Ngurah Agung Kusumayudha selaku ketua Umum Dewan Rempah Kejayaan Indonesia.
Menurutnya, momentum ini sangat penting sehingga diharapkan adanya jalinan B2B yang lebih intens pasca pertemuan ini.
Acara yang digelar di Puri Ampera, Jakarta Selatan ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting dalam industri perdagangan rempah, diantaranya Direktur Jenderal Pengembangan UKM dan Direktur Jenderal Pengembangan Eksport Nasional dari Kementerian Koordinator Perekonomian RI serta Kementerian Perdagangan RI.
Selain itu Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bapebti), Kementerian Perdagangan RI, juga ikut serta bersama dengan sejumlah direktur utama perusahaan, seperti PT. Java Spices Indonesia, Koperasi Tasmin Asia Galilea, dan PT. Martina Berto Tbk.
Sementara itu salah satu peserta yang hadir dalam acara tersebut John Tumiwa selaku Ketua Dewan Vanila Indonesia mengapresiasi acara tersebut.
“Kita memang sudah saatnya untuk bekerjasama dengan China ungkapnya,” ujarnya.
Diharapkan nantinya pasca pertemuan ini kedepannya ada kerjasama antara pengusaha Indonesia dan pengusaha rempah China dalam bentuk investasi.
“Jadi bukan hanya sekedar mengekspor bahan baku mentah saja ya, tetapi diharapkan kalo bisa diolah dulu di Indonesia baru di ekspor ke China. Indonesia kaya akan rempah-rempah yang siap diekspor seperti lada, vanili, cengkeh, pala dan kayu manis jadi menurutnya peluang usaha rempah pasca MOU ini akan lebih terbuka lebar,” imbuhnya.
Laporan: Silvia Andriani
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post