• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Dominasi China di Pentas Global Tak Bisa Dibendung, Bahkan Oleh AS Sekalipun

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
March 2, 2021
in News
2 min read
0
Relasi AS-China Mencair, Joe Biden dan Xi Jinping Mulai Dialog

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping. Dok Reuters

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
56 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Persaingan geopolitik antara dua kekuatan dunia, China dan Amerika Serikat (AS) masih terus mewarnai konstalasi global. Kedua negara terus bergerak menunjukkan dominasinya diberbagai dimensi.

Namun bagi politisi Amerika Serikat (AS), potensi China untuk mendominasi teknologi mutakhir yang sensitif menjadi salah satu ancaman geopolitik terbesar dalam beberapa dekade mendatang. Bahkan dominasi itu tak bisa dibendung oleh Amerika Serikat sekalipun.

Presiden China Xi Jinping telah mewaspadai jika AS akan memblokir kebangkitan China. Karena itu, dalam pekan ini, dia akan memaparkan rencana untuk mencapai swasembada yang lebih besar.

RelatedPosts

Panglima Militer Myanmar Siap Hadiri KTT ASEAN di Jakarta

Joe Biden dan Yoshihide Suga Sepakat Perkuat Aliansi Hentikan Agresifitas China

KPK: Suap Jadi Modus Utama Korupsi di Indonesia

Forum GAVI-COVAX: Indonesia Tolak Politisasi Vaksin

Gawat, Utang Indonesia Membengkak Hingga Rp6.169 Triliun di Februari

Pada sesi sidang tahunan legislatif China pekan ini, para pemimpin tertinggi Partai Komunis akan menyepakati  cetak biru kebijakan lima tahun untuk mengurangi ketergantungan pada Barat untuk komponen penting seperti chip komputer.

Begitu juga dengan teknologi kendaraan hidrogen hingga bioteknologi. Dorongan untuk memobilisasi anggaran triliunan dolar itu akan membantu China melampaui AS sebagai ekonomi terbesar di dunia dalam dekade ini selain memperkuat tujuan Presiden Xi Jinping untuk mengubah negara tersebut menjadi negara adidaya.

“Hal terpenting adalah besarnya ambisi ini dan bahkan lebih besar dari apa pun yang pernah dilakukan Jepang, Korea Selatan, atau AS,” kata Barry Naughton, profesor di Universitas California, San Diego sepedti dikutip dari Bloomberg, Selasa (2/3/2021).

Naughton merupakan salah satu peneliti ekonomi China terkemuka di dunia. Dia mengatakan, ambisi China adalah mendorong ekonomi melalui gerbang revolusi teknologi.

Perlombaan untuk mengembangkan teknologi paling canggih telah memicu ketegangan antara AS dan China sejak beberapa dekade yang meningkatkan standar hidup di seluruh dunia.

Sekarang, kedua negara bertujuan untuk sama-sama swasembada di bidang-bidang strategis selain dan didorong oleh ketakutan yang lain ingin membalikkan sistem politik mereka.

AS melihat kebebasan berbicara dan demokrasi sebagai hal yang penting untuk kemakmuran, sedangkan China menempatkan aturan satu partai di atas kebebasan individu untuk memberikan pertumbuhan ekonomi.

Hal yang dipertaruhkan Xi adalah lebih dari sekadar meningkatkan taraf kehidupan 1,4 miliar orang China, yang merupakan kunci pembenaran Partai Komunis untuk secara efektif melarang oposisi politik. Dia juga ingin menunjukkan bahwa partai tersebut dapat memainkan peran yang sukses dalam memandu ekonomi, terutama setelah presiden Donald Trump yang sebelumnya berusaha merusak legitimasinya untuk memerintah dan menghancurkan perusahaan Huawei Technologies Co dan Semiconductor Manufacturing International Corp, produsen microchip terbesar di China.

Keyakinan Beijing dalam sistem politiknya telah tumbuh setelah dengan cepat mampu mengatasi Covid-19 dengan membatasi  pejabat lokal dalam berbagi informasi yang memungkinkannya menyebar ke seluruh dunia.

Para ekonom memperkirakan ekonomi China akan tumbuh 8,3 persen tahun ini, dibandingkan dengan 4,1 persen untuk AS.

“Pandemi sekali lagi membuktikan keunggulan sistem sosialis dengan karakteristik China,” kata Xi tahun lalu.

Akan tetapi, AS sekarang mencari sekutu untuk membantu menggagalkan ambisi Xi dengan menolak akses Beijing ke teknologi utama dan menopang pasokan barang strategisnya sendiri.

Pekan lalu Presiden AS Joe Biden mengumumkan program kajian rantai pasokan semikonduktor, farmasi, logam tanah dan baterai berkapasitas tinggi sebagai  bagian dari rencana yang lebih luas untuk mengungguli China yang mencakup belanja infrastruktur senilai US$2 triliun.

“Jika kami tidak bergerak, mereka akan menggilas kami,” kata Biden kepada wartawan pada Februari setelah melakukan panggilan telepon pertamanya dengan Xi.

Dari 2014 hingga 2019, pemerintah China mengumpulkan setidaknya 6,7 triliun yuan (US$1 triliun) dalam serangkaian dana modal ventura untuk mengambil alih saham di perusahaan teknologi tinggi, menurut perkiraan dari Naughton di University of California, San Diego.

China juga telah mengumumkan rencana untuk menginvestasikan US$ 1,4 triliun dari tahun 2020 hingga 2025 untuk teknologi tinggi. (ATN)

Tags: Amerika SerikatChinaJoe BidenXi Jinping
Previous Post

China Tutup Laut China Selatan, Gelar Latihan Militer Satu Bulan Penuh

Next Post

CEO Predator MMA Dipercaya Pimpin Federasi Kickboxing dan Muay Thai Dunia untuk Indonesia

Related Posts

Joe Biden Bertekad Tempuh Segala Cara Redam Kebangkitan China
News

Biden Umumkan AS Akhiri Perang dengan Afganistan

April 15, 2021
Cegah Resesi Akibat Perang Dagang, Bank Sentral China Reformasi Suku Bunga
Business

China, Negara Pertama di Dunia yang Terbitkan Mata Uang Yuan Digital

April 12, 2021
Fantastis, Alibaba Bukukan Rp429 Triliun di Single Day
News

Pemerintah China Denda Alibaba Rp40 Trilun

April 12, 2021
UNCTAD: Perdagangan Global Mulai Recovery, Namun Belum Merata
Business

IMF Proyeksi China Jadi Penggerak Ekonomi Dunia Pascapandemi

April 7, 2021
Langkah Senyap China, Bangun Kapal Selam Bersenjata Nuklir Terbesar di Dunia
News

Langkah Senyap China, Bangun Kapal Selam Bersenjata Nuklir Terbesar di Dunia

April 7, 2021
China Kuasai 95 Persen Rare Earth Global, Bahan Baku Pembuatan Jet Tempur
Business

China Kuasai 95 Persen Rare Earth Global, Bahan Baku Pembuatan Jet Tempur

April 6, 2021
Next Post
CEO Predator MMA Dipercaya Pimpin Federasi Kickboxing dan Muay Thai Dunia untuk Indonesia

CEO Predator MMA Dipercaya Pimpin Federasi Kickboxing dan Muay Thai Dunia untuk Indonesia

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Kota-kota di Asia Kini Paling Mahal di Dunia
  • Demi Masa Depan Bumi, AS dan China Bersatu Atasi Perubahan Iklim
  • Denmark Buka Kunjungan Wisatawan Global Mulai Bulan Depan
  • Panglima Militer Myanmar Siap Hadiri KTT ASEAN di Jakarta
  • Indonesia Berambisi Jadi Lumbung Pangan Dunia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.