ASIATODAY.ID, MATARAM – Investor Denmark, Danida Sustainable Insfrastruktur Finance (DSIF) akan membangun Pembakit Listrik Biomassa atau berbahan bakar sampah di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
DSIF akan berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Gerbang NTB Emas (GNE) dalam proyek tersebut.
Direktur Utama PT GNE Samsul Hadi menjelaskan investor sudah melakukan tahap studi kelayakan selama 6 bulan.
“Studi kelayakan yang dilakukan dari kesiapan lokasi hingga ketersediaan sampah yang menjadi bahan baku pembangkit, termasuk jumlah sampah yang dibutuhkan mencapai 600 ton per hari. Jumlah tersebut belum mampu dipenuhi oleh Tempat Pembuangan Akhir Regional (TPAR) Kebon Kongok, Lombok Barat, sehingga skemanya akan mengoptimalkan pengumpulan sampah hingga desa seperti sampah pertanian,” jelas Samsul Hadi Minggu (10/4/2022).
Pembiayaan pembangunan pembangkit disiapkan oleh DSIF selaku investor, dan bekerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
“Skema pembiayaannya 35 Persen dari hibah dan 65 persen berupa pembiayaan lunak yang pengembaliannya bisa dilakukan setelah 10 tahun pembangkit beroperasi,” jelas Samsul Hadi.
Kontrak kerjasama dengan investor direncanakan berlangsung selama 20 tahun.
Pembangunan fisik proyek ini akan dimulai pada 2023 dan ditargetkan rampung dan beroperasi pada 2025.
Pihak investor juga telah berkomunikasi dengan pemerintah pusat, PLN NTB, Pemda NTB untuk memuluskan proyek tersebut.
“Pembangunan pembangkit biomassa bagian dari komitmen NTB dan investor membangun energi ramah lingkungan sehingga perlu kerjasama semua pihak,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post