ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengalami kerugian sebesar USD1,07 miliar atau Rp 15,3 triliun di kuartal III 2020. Kerugian sebagai imbas pandemi Covid-19.
Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan berhasil mencatatkan laba sebesar USD122,4 juta.
Dikutip dari laporan keuangan konsolidasian Garuda Indonesia, Jumat (6/11/2020), faktor yang menyebabkan kerugian adalah menurunnya pendapatan.
Pada kuartal III ini, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar USD1,13 miliar, turun 67,83 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD3,54 miliar. Rugi per saham dasar tercatat USD 0,04152.
Pendapatan dari penerbangan berjadwal juga turun signifikan menjadi USD917,2 juta dari sebelumnya USD2,79 miliar. Demikian pula dengan penerbangan tidak berjadwal sebesar USD46,9 juta dari sebelumnya USD249,9 juta.
Kemudian, pendapatan lainnya menurun menjadi USD174,5 juta dari sebelumnya USD 494,8 juta.
Garuda Indonesia mencatat penurunan beban usaha di kuartal sebesar USD2,24 miliar, turun 31,71 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD3,28 miliar.
Perusahaan juga mencatat adanya beban lain-lain sebesar USD30,5 juta dari sebelumnya surplus USD13,6 juta.
Liabilitas Garuda Indonesia pada kuartal III ini tercatat sebesar USD10,36 miliar, serta ekuitas sebesar negatif USD455,5 juta. Total aset perseroan sendiri naik menjadi USD9,90 miliar dibanding periode Desember 2019 sebesar USD4,45 miliar.
Sebagai strategi di masa pandemi, Garuda Indonesia pekan ini akan meluncurkan 3 rute penerbangan baru menuju destinasi wisata unggulan nasional. Rute tersebut yakni Surabaya – Labuan Bajo (PP), Surabaya – Batam – Medan (PP), dan Solo – Denpasar (PP).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa pembukaan 3 rute penerbangan baru tersebut, merupakan bagian dari langkah strategis Garuda Indonesia dalam meningkatkan potensi dan memperluas pasar penerbangan domestik, khususnya pada berbagai destinasi wisata unggulan nasional.
“Dibukanya ketiga rute penerbangan tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan, dan pilihan yang lebih beragam bagi pengguna jasa yang akan melaksanakan perjalanan ke destinasi unggulan pariwisata nasional dari sejumlah kota besar di Indonesia,” kata Irfan, Kamis (5/11/2020).
Diluncurkannya 3 rute baru ini juga menjadi komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia dalam upaya mendukung pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dengan mendorong geliat pariwisata nasional.
Menurut Irfan, pembukaan rute tersebut merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia dalam mendukung aksesibilitas serta mendorong geliat pariwisata pada destinasi pariwisata nasional.
Adapun rute penerbangan langsung Surabaya – Labuan Bajo (PP) akan mulai beroperasi pada tanggal 6 November 2020 dengan frekuensi penerbangan sebanyak 2 kali dalam seminggu yakni setiap hari Senin dan Jumat dengan menggunakan armada Bombardier CRJ-1000 Next Generation.
Selanjutnya, rute Solo – Denpasar (PP) akan mulai beroperasi pada tanggal 6 November 2020 dengan frekuensi penerbangan sebanyak 2 kali dalam seminggu yakni setiap hari Jumat dan Minggu dengan menggunakan armada Boeing B737-800 NG.
Sementara itu, untuk rute Surabaya – Batam – Medan (PP) akan dilayani mulai tanggal 7 November 2020 dengan frekuensi penerbangan sebanyak 2 kali dalam seminggu yakni setiap hari Kamis dan Sabtu. Penerbangan ini menggunakan armada Garuda Indonesia Boeing B737-800 NG. (ATN)
Discussion about this post