ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi covid-19 berdampak besar terhadap laju investasi global.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) secara global akan berkurang setidaknya 40 persen pada tahun ini. Kondisi ini belum akan stabil pada 2021 dan negara-negara berkembang menjadi yang paling terpukul.
Berdasarkan World Investment Report 2020 yang dirilis oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) Selasa (16/6/2020), pandemi Covid-19 akan membuat realisasi FDI global turun sebesar 40 persen pada 2020 dari pencapaian USD1,54 triliun pada 2019.
Dengan demikian, realisasi FDI pada tahun ini diperkirakan berada di bawah USD1 triliun untuk pertama kalinya sejak 2005. Selanjutnya, FDI masih akan tertekan sebesar 5 persen – 10 persen pada 2021 dan pemulihan baru terlihat pada 2022.
“Outlook pemulihan pada 2022 ini sangat tidak pasti. Prospeknya akan tergantung dengan durasi krisis kesehatan dan efektivitas intervensi politik untuk memitigasi dampak pandemi terhadap ekonomi ,” tulis laporan tersebut, yang dimonitotor Rabu (17/6/2020).
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam kata pengantarnya menyinggung bahwa aliran FDI ke negara berkembang akan terkoreksi tajam. Adapun, investasi yang terkait dengan komoditas dan orientasi ekspor yang akan menjadi paling tertekan.
“Krisis bisa menjadi katalis transformasi struktural dalam dekade ini, sebagai kesempatan untuk meningkatkan keberlanjutan. Tetapi semuanya akan tergantung juga dengan kemampuan pembuat kebijakan mengambil kesempatan di era revolusi industri baru dan era meningkatnya nasionalisme ekonomi,” tulis Guterres.
Dalam laporan tersebut juga disebutkan sebanyak 5.000 perusahaan multinasional dunia akan menderita kerugian pendapatan rata-rata sebesar 40 persen tahun ini. Hal itu pula yang menyebabkan perusahaan di dunia menahan minat ekspansi dan akan menekan nilai FDI di dunia.
Selanjutnya, perusahaan tampaknya lebih condong untuk memindahkan produksi ke regional terdekat atau ke dalam negeri sendiri pada masa setelah pandemi. (ATN)
Discussion about this post